Suara.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengusulkan Presiden Jokowi memecat Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita jika ingin membuat dua kementerian baru, yaitu Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor.
Rizal Ramli menyebut Enggartiasto Lukita sebagai raja impor. Bahkan Rizal Ramli menyebut Jokowi tidak berani memecat Enggartiasto Lukita.
"Pola pikir ribet. Wong tinggal pecat Mendag yang raja import. Itu saja nggak berani. Kok malah mau nambah keribetan baru. Walah, piye toh," begitu kicauan Rizal Ramli di akun Twitternya, @RamliRizal, Rabu (13/3/2019).
Sebelumnya, Jokokowi mengatakan perlu menteri investasi dan menteri ekspor karena dua hal itulah yang menjadi kunci kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya sudah sampaikan minggu lalu dalam forum rapat kabinet, saya bertanya apakah perlu kalau situasinya seperti ini, yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor," kata Presiden Jokowi di Tangerang, Banten, Selasa kemarin.
Presiden Jokowi menyebutkan dua menteri itu secara khusus akan menangani masalah sesuai bidangnya. Ia menyebutkan di negara lain seperti di kawasan Eropa, juga ada dua menteri itu.
"Wong penyakit kita ada di situ," kata Jokowi.
"Di EU ada menteri investasi, ada menteri khusus ekspor, negara lain saya lihat juga sama. Mungkin dari sisi kelembagaan memang kita harus memiliki menteri investasi dan menteri ekspor. Dua menteri itu mungkin perlu," lanjutnya.
Pada awal sambutannya Presiden mengatakan kunci kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini adalah investasi dan ekspor. Terkait investasi, Jokowi mengatakan perang dagang AS Tiongkok merupakan peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi.
Baca Juga: Fahri Hamzah Ungkap Perbedaan Jokowi dan Prabowo saat Kampanye
"Investor yang investasi di Tiongkok itu mulai goyang, mulai mencari tempat baru investasinya," katanya.
Ia mencontohkan industri mebel di negara itu yang mulai keluar dari Tiongkok. Ia juga menyebutkan ekspor mebel Indonesia ke AS saat ini hanya tiga persen sementara Vietnam sudah menguasak 16 persen.
"Ini koreksi buat kita semua. Ini baru satu produk atau barang yang kita ceritakan, produk lain ya kurang lebih ya sama," katanya.
Dalam kesempatan itu Presiden juga meminta semua pihak mempercepat pelayanan perizinan untuk investasi yang mengarah pada sektor hilir atau pengolahan dan industri petrokimia. Khusus untuk investasi petrokimia, ia menyebutkan impor produk petrokimia saat ini sangat besar sehingga kontribusinya kepada defisit neraca transaksi berjalan juga besar.
"Kalau sudah investasi sektor hilir dan petrokimia sudah dengan tutup mata berikan saja," katanya.
Berita Terkait
-
Fahri Hamzah Ungkap Perbedaan Jokowi dan Prabowo saat Kampanye
-
Jokowi - Ma'ruf Amin Gelar Pertemuan Tertutup di Istana
-
Jokowi: di Jerman Sertifikat Keahlian Lebih Dihargai Dibanding Ijazah
-
Ledakan Diduga Bom Gegerkan Sibolga, Jokowi Hendak Datang Akhir Pekan Ini
-
Jokowi ke Kabinet: Apa Perlu Memiliki Menteri Investasi dan Ekspor?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian