Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkap perbedaan antara Calon Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto saat berkampanye. Fahri Hamzah adalah pendukung Prabowo Subianto.
Fahri Hamzah merujuk saat Prabowo kampanye di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (13/3/2019). Saat itu Prabowo marah ke pengawalnya yang mendorong-dorong warga yang ingin bersalaman dengannya.
"Kalau mau tau beda antara @prabowo dengan petahana, lihat Kejadian di Cianjur itu. Sang jenderal takkan membiarkan ada kezaliman di depan matanya. Dia ambil tindakan. Tapi tindakannya itu dipotret sebagai kejahatan. Ia difitnah karena sikapnya. Mereka ciptakan phobia," kata Fahri Hamzah dalam akun Twitternya, @Fahrihamzah, Rabu (13/3/2019).
Sebelumnya, Sebuah video membuktikan jika Prabowo Subianto tidak mengusir warga saat kampanye di Cianjur, Jawa Barat. Dalam video singkat itu terdengar Prabowo berteriak agar pengawalnya jangan dorong-dorong rakyat.
Video itu diunggah Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak di akun Twitternya, @Dahnilanzar, Senin (12/3/2019) malam. Dalam unggahan itu, Dahnil mengatakan meski sudah ada video itu, Prabowo tetap difitnah marah kepada rakyat saat berkampanye.
"JANGAN DORONG RAKYAT". Kalimat yg diucapkan Pak @prabowo ketika menegur keras aparat pengaman yang kasar dan mendorong-dorong rakyat yang ingin bersalaman dengan beliau. Sementara, tim tukang fitnah dan hoaks menyemburkan fitnahnya, dengan keyakinan penuh tetap aman dari tindakan hukum," kata Dahnil.
Prabowo marah karena dihalangi bersalaman dengan warga saat kampanye di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019). Prabowo marah ke salah satu anak buahnya yang ikut dalam rombongan itu. Anak buah Prabowo itu bertugas untuk melindunginya.
Kala itu Prabowo naik mobilnya dengan berdiri di lobang sunroof. Sembari perjalan, Prabowo pukul anak buahnya beberapa kali. Aksinya prabowo pun tersebar di media sosial hingga diisukan Prabowo gampar dan usir warga yang menghadiri kampanyenya itu.
Kepala Media Center Prabowo-Sandi, Ariseno Ridhwan menceritakan kejadian sebenarnya saat itu. Kala itu Prabowo marah karena melihat ada seorang warga yang hampir terjatuh karena berdesakan ingin menyalaminya.
Baca Juga: Video Bukti Prabowo Tak Usir Rakyat, Cuma Marah ke Pengawal
"Kamu tidak boleh ya kasar kepada rakyat," kata Prabowo marah ke anak buahnya.
Ariseno Ridhwan bercerita ada juga peristiwa lain yang terjadi di lokasi tersebut. Salah satu tim pengamanan yang tadi dimarahi Prabowo malakukan tindakan yang sangat heroik. Oknum tadi berhasil menyelamatkan seorang anak yang terjatuh.
"Ini kan dalam kegiatan itu ada juga seorang anak yang jatuh dan hampir terinjak-injak. Tapi sebelum kejadian terinjak tim pengamanan tadi berhasil mengangkat anak itu. Dan Pak Prabowo juga tahu, dan diapresiasi ketangkasan para timnya. Cuma hal seperti ini kan tidak mungkin disebarkan pihak lain," kata Ariseno dalam keterangan persnya.
Hal ini disampaikan oleh pihak Media Center Prabowo-sandi sekaligus membantah fitnah yang disebarkan oleh pihak tertentu yang mengatakan Prabowo Subianto memarahi warga.
"Ini kan fitnah. Digoreng oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menyudutkan Pak Prabowo. Padahal kenyataannya tidak demikian. Pak Prabowo malah khawatir dan sangat memperhatikan dan mengapresiasi seluruh warga yang ikut dalam kegiatannya," tandas Ariseno.
Berita Terkait
-
Video Bukti Prabowo Tak Usir Rakyat, Cuma Marah ke Pengawal
-
Dukung dan Suka ke Prabowo, Guru di Tulungagung Diminta Nyatakan Menyesal
-
Jokowi - Ma'ruf Amin Gelar Pertemuan Tertutup di Istana
-
Jokowi: di Jerman Sertifikat Keahlian Lebih Dihargai Dibanding Ijazah
-
Ledakan Diduga Bom Gegerkan Sibolga, Jokowi Hendak Datang Akhir Pekan Ini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri