Suara.com - Kelompok alumni dari beberapa sekolah hingga universitas silih berganti mendeklarasikan dukungan untuk Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin. Namun, deklarasi dukungan yang dilakukan di Pemilu 2019 dnilai tidak mampu meningkatkan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf di Pemilu 2019.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf, Ace Hasan Syadzily setelah melihat hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Konsep Indonesia (Konsepindo Research and Consulting).
"Kalau dari mulai SD sampai SMA kita unggul. Sementara di (kategori) yang pernah kuliah atau pernah lulus kuliah kita masih kalah," kata Ace di Millenium Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Dalam survei tersebut menunjukkan kalau Jokowi - Maruf Amin kalah dari Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dari segmen responden dengan tingkat di atas SLTA atau pernah merasakan bangku kuliah. Prabowo - Sandiaga unggul 42,1 persen sedangkan Jokowi - Maruf Amin hanya didukung oleh 35,8 persen.
Atas hasil survei tersebut, Ace menilai hal tersebut tidak terlalu menggoyahkan elektabilitas Jokowi - Maruf. Akan tetapi, Ace kemudian menganggap kalau deklarasi-deklarasi yang dilakukan oleh kelompok beratasnamakan alumni sekolah ataupun universitas ternyata belum memberikan dampak positif bagi elektabilitas Jokowi - Maruf Amin.
"Tapi ya berarti memang alumni-alumni yang kita yang selama ini melakukan dukungan belum memberikan impact yang besar," ujarnya.
Untuk diketahui, di masa kampanye sejumlah deklarasi telah dilakukan oleh kumpulan alumni seperti Universitas Indonesia, Universitas Trisaksi, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan sejumlah kumpulan alumni SMA-SMA di Jakarta.
Ace berharap ke depannya para alumni-alumni tersebut tidak hanya memberikan dukungan, melainkan bisa bekerja keras untuk membantu meningkatkan elektabilitas Jokowi - Maruf Amin.
"Kami harapkan, pada sisa masa kampanye ini nantinya bisa memiliki impact lebih besar terhadap kami," pungkasnya.
Baca Juga: Menunggu Sidang, Tim Penasihat Hukum Terdakwa Lucas Meninggal Dunia
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK