Suara.com - Retorika 'di bawah Prabowo - Sandi' terdengar berkali-kali di debat ke-tiga Pilpres 2019 yang menghadirkan calon wakil presiden dari kedua kubu.
Frase 'di bawah Prabowo - Sandi' seolah menjadi kalimat sakti bagi calon wakil presiden dengan nomor urut 2 Sandiaga Salahuddin Uno sebelum melontarkan visi dan misi.
Sandiaga Uno merapalkan frase tersebut biasanya di tengah-tengah pemaparan, sebagai afirmasi dari pengenalan visi dan misi mereka.
Tak cuma itu, beberapa kali, Sandiaga Uno juga memulai pemaparan dengan menyebut diri mereka dengan kata ganti 'kami' dan 'Prabowo - Sandi'.
Dalam debat berdurasi 1 jam 30 menit itu, dari penelusuran Suara.com, Sandiaga Uno menyebut 9 kali frase Prabowo - Sandi.
Berikut momen-momennya:
1. Pengenalan visi misi
Kali pertama dalam debat tersebut, Sandiaga Uno menyebut 'di bawah Prabowo - Sandi' ketika memulai pengenalan visi dan misi.
Ketika itu, Sandiaga Uno memulai dengan retorika yang mengisahkan Lies Sugiarti, perempuan asal Sragen, Jawa Tengah, yang pengobatannya ditolak oleh BPJS Kesehatan.
"...di bawah Prabowo - Sandi, kami pastikan dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS dan JKN akan kita selesaikan. Kita pastikan defisit akan ditutup..."
2. Sinergi riset dan dunia usaha
Di momen ini, Sandiaga Uno menekankan pada sinergi antara riset serta teknologi di dunia pendidikan dan dunia usaha.
"...di bawah Prabowo - Sandi, bukan hanya besaran, jumlah daripada riset dan teknologi fund, tapi kita pastikan pengalokasiannya sinergis dengan dunia usaha dan sistem akademisi..."
3. Sempurnakan BPJS Kesehatan
Sandiaga Uno berjanji untuk meneruskan JKN serta menyempurnakan BPJS Kesehatan dengan cara memberdayakan putra-putri terbaik bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu