Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno berulang kali menyebut nama 'Ibu Lies' dalam debat ke-tiga Pemilihan Presiden 2019.
Sandiaga Uno menyebut nama 'Ibu Lis' ketika mengkritik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam debat yang bertemakan 'kesehatan'.
Nama 'Ibu Lis' asal Sragen, Jawa Tengah, disebut Sandiaga Uno, menderita kanker payudara namun ditolak oleh BPJS Kesehatan.
“Ibu Lis di Sragen, Jawa Tengah, tidak bisa lagi berobat karena pembiayaannya disetop oleh BPJS. Sebabnya, BPJS tak lagi memasukkan pengobatannya dalam daftar yang dibiayai pemerintah,” kata Sandiaga Uno dalam debat, Minggu (17/3/2019).
Setelah menyebut nama Ibu Lis, ada salah satu akun jejaring sosial Twitter yang mengaku milik Ibu Lis yang dimaksud oleh Sandiaga Uno.
Anehnya, akun yang baru dibuat pada Maret 2019 tersebut justru menolak namanya disebut-sebut oleh Sandiaga Uno dalam debat.
Belakangan diketahui, akun tersebut ternyata hoaks yang sengaja untuk menjatuhkan Sandiaga Uno. Terlebih, tulisan profilnya provokatif: 'Saya tidak kenal Sandiaga'.
Menanggapi tersebarnya akun hoaks itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, memuat video sosok 'Ibu Lis' sebenarnya.
"Para penebar hoax yg memfitnah bu lis dengan menggunakan akun palsu kalian akan diburu cawapres kalian sendiri Pak MA," kicau Dahnil Anzar melalui akun @Dahnilanzar.
Baca Juga: KPK: Izin IUP Pulau Wamonii Kejahatan Lingkungan dan Kemanusiaan
Dalam video tersebut, tampak seorang wanita berjilbab cokelat yang mengaku sebagai sosok 'Ibu Lis' yang disebut Sandiaga Uno dalam debat.
Terlihat wanita tersebut didampingi Sriyanto Saputro, Juru Bicara BPN Prabowo - Sandi untuk wilayah Jawa Tengah.
Sriyanto Saputro mengatakan sosok yang di sebelahnya adalah Niswatin, sosok yang dimaksud 'Ibu Lis' oleh Sandiaga Uno dalam debat cawapres.
"Saya bersama ibu Niswatin. Tadi malam, Bang Sandi menyebutnya ibu Lis. Waktu itu bertemu Bang Sandi saat kampanye di Pasar Bunder Sragen. Mungkin saking banyaknya orang, Bang Sandi mengenalinya dengan Ibu Lies. Yang benar Ibu Niswatin," tutur Sriyanto Saputro.
Sriyanto mengaku harus klarifikasi karena banyaknya akun yang bermunculan mengatasnamakan 'Ibu Lis'. Tapi ternyata nama aslinya Niswatin.
"Apa yang disampaikan Bang Sandi tadi malam dalam debat bukan hoaks apalagi fitnah, tapi ini fakta," tutur Sriyanto Saputro.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional