Suara.com - Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev pada Selasa (19/3/2019) mengumumkan pengunduran diri, dan mengatakan, "Saya telah memutuskan untuk mundur dari jabatan presiden."
Presiden yang berusia 70 tahun tersebut, telah memerintah Kazakhstan sejak kemerdekaan negeri itu pada 1991.
Ia mengucapkan terima kasih kepada rakyat karena telah memberi kesempatan kepadanya untuk menjadi presiden pertama Kazakhstan Merdeka. Ia mengenang kesulitan yang dialami negeri itu setelah ambruknya bekas Uni Sovyet.
"Itu adalah cobaan. Kita melaluinya, dan secara aktif mulai membangun Kazakhstan menuju pembangunan," ujar Nazarbayev, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu, Rabu (20/3/2019).
Nazarbayev mengatakan, ia yakin bahwa generasi muda akan "mempertahankan negeri ini dan memperkuatnya, dan mereka akan memanfaatkan semua upaya serta pengetahuan mereka bagi kemakmuran negeri ini".
Pidatonya disiarkan oleh semua saluran stasiun televisi nasional Kazakhstan.
Sampai pemilihan pengganti Nazarbayev tahun depan, Kassym-Zhomart Tokayev --pemimpin Senat Kazakhstan-- akan melaksanakan tugas presiden.
"Kelanjutan kekuasaan di Kazakhsan diatur oleh undang-undang dasar. Dalam kasus terputusnya masa jabatan presiden di tengah jalan, wewenangnya dialihkan kepada Ketua Senat. Lalu, akan dilakukan pemilihan presiden baru," kata Nazarbayev.
Ia mengingatkan bahwa Tokayev, yang lulus dari Moscow Institute of International Relations, memiliki gelar doktor dan fasih berbahasa Inggris serta China.
Baca Juga: Mendadak 'Amnesia', Nyanyian Nusron Wahid Dipotong Karni Ilyas
Tokayev sebelumnya pernah menjadi menteri luar negeri, wakil perdana menteri dan perdana menteri, dan wakil sekretaris jenderal PBB.
"Ia telah bekerja bersama saya sejak hari pertama kemerdekaan Kazakhstan. Saya mengenal dia sangat baik. Ia sepenuhnya menyadari kebijakan dalam dan luar negeri Kazakhstan. Ia bertindak dalam pengembangan dan pengesahan semua program," kata Nazarbayev.
"Tokayev mulai memangku jabatan setelah diambil sumpahnya di Parlemen pada Rabu.
Nazarbayev, yang berusia 78 tahun, adalah pemimpin pertama Asia Tengah pada era pasca-Sovyet dan secara sukarela meletakkan jabatan.
Pada penghujung Februari, Nazarbayev membubarkan pemerintah di negeri itu, dengan alasan kurangnya pertumbuhan ekonomi dan menjanjikan pembaruan baru untuk menyediakan kehidupan yang berkualitas buat semua orang.
Berita Terkait
-
Masih Ingat Pevoli Cantik Sabina? Begini Sosoknya Sekarang, Bikin Pangling
-
Bikin Takjub, Hutan Tumbuh dalam Danau Kaindy di Kazakhstan
-
Bantai Kambing, Serigala Diburu dan Jantungnya Gantian Dilahap Warga Desa
-
Asian Games : Tim Indonesia Terhenti di Perempat Final
-
Tujuh Atlet Basket Putri Paling Hits Asian Games 2018
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik