Suara.com - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menyatakan tidak ada rukun tetangga (RT) ataupun TPS yang hanya memiliki satu pemilih. Kejanggalan yang disampaikan Partai Gerindra serta tim Prabowo - Sandiaga soal temuan satu RT hanya memiliki satu pemilih tersebut sebenarnya disebabkan adanya kesalahan teknis penyelenggara.
Salah satu contohnya, yakni ada seorang pemilih yang tercatat dalam Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) berdomisili di RT 15, RW 7 Kelurahan Cilandak Barat dan hanya pemilih ini satu-satunya yang berasal dari RT tersebut.
"Jadi petugas kami salah menginput data," kata Komisioner KPU DKI Jakarta, Partono di Jakarta, Rabu (20/3/2018).
Setelah melakukan verifikasi data, ternyata pemilih tersebut merupakan warga RT 1, RW 7. Namun waktu memasukkan data ke Sidalih, petugas melakukan kelalaian dengan menulis RT 15.
"Sudah kami koreksi. Namanya satu petugas harus menginput ratusan ribu data pemilih, kemungkinan kesalahan itu ada. Tapi sudah kami ingatkan dan nasehati," tuturnya.
Terdapat sekitar 257 data pemilih yang berdomisili di Kecamatan Ciliandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Setia Budi, Pesanggrahan dan Duren Sawit yang dikoreksi kembali oleh KPU DKI karena kesalahan input.
"Jadi jangan ada yang menyalahartikan, RT 15 hanya satu pemilih dan yang lain tidak masuk DPT. Tidak ada yang tidak terakomodasi memilih, RT15 itu tidak ada, itu hanya salah karena menulis RT-nya," ujar Partono.
Sebelumnya, Ketua Sekretariat Nasional pasangan calon presiden Prabowo-Sandi, M Taufik mengaku menemukan keganjilan dalam jumlah daftar pemilih tetap di DKI Jakarta.
Dalam laporan yang disampaikan ke KPU DKI, terdapat sebanyak 132 TPS dari beberapa kecamatan yang memiliki daftar pemilih janggal. Sejumlah kesalahan yang ditemukan yakni seperti ketidakakuratan domisili pemilih, baik RT maupun RW, termasuk kesalahan TPS pemilih terdaftar. Contohnya, ada satu RT di daerah Jakarta Selatan yang jumlah pemilihnya hanya satu orang. (Antara)
Baca Juga: KPU Alami Kendala Teknis Saat Coklit Data Pemilih Pemilu 2019
Berita Terkait
-
Kagumi Prabowo, Kambing Bogek Miliki Tanda Lahir Mirip Angka 2
-
Kedatangan Sandiaga di Cakung Disambut Yel-yel 'Turun, Turun 01'
-
Rasa Pemilu di Kampung Naga, Antara Politik dan Aturan Leluhur
-
BPN Prabowo Kritik Pedas Jokowi Ada Warga Sakit Ditandu karena Jalan Rusak
-
Sandiaga Ngeluh Ayunan Anaknya Rusak, Pemprov DKI Langsung Perbaiki
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara