“Kami justru semakin bersatu dan kuat. Saling mendukung, kalian bisa lihat sekarang,” tukasnya.
"Hari ini adalah hari istimewa bagi kami ... Orang-orang Christchurch akan berdiri bersama," tambahnya.
Selandia Baru mendukung
Salat Jumat pascateror, juga dihadiri oleh ribuan warga Selandia Baru dari beragam agama. Mereka membentuk lautan keheningan di belakang area salat. Sementara jemaah khusyuk salat.
Di antara mereka, banyak wanita dari semua latar belakang memilih untuk mengenakan jilbab sebagai simbol solidaritas. Secara nasional, memakai jilbab untuk bersolidaritas dilakukan sedikitnya 50 ribu perempuan.
“Saya memakai jilbab dan berada di sini untuk menghormati keluarga korban dan umat Muslim. Kami bersatu sebagai Selandia Baru,” kata Jeanine Benson, warga Christchurch.
"Saya biasa melewati masjid ini (Al Noor) setiap hari pergi bekerja, dan memikirkan apa yang terjadi di sana membuat saya merasa sakit secara fisik," tambahnya.
"Untuk semua orang, ini bukan akhir, ini hanya awal dari perjalanan penyembuhan."
Dua masjid yang menjadi sasaran teror, yakni Al Noor dan Linwood dipastikan bakal kembali dibuka pada Sabtu (23/3) besok.
Baca Juga: Simak Kerennya All New Suzuki Ertiga Sport di Sektor Ini
"Kedua masjid telah dipulihkan dan akan diserahkan kepada masyarakat," kata juru bicara kepolisian.
Aksi bertajuk March for Love juga dijadwalkan berlangsung di Christchurch pada hari Sabtu. Ribuan orang diharapkan hadir.
Berita Terkait
-
Nurhayati Ali Assegaf Kutuk Aksi Terorisme di Selandia Baru
-
Selandia Baru Larang Jenis Senjata Otomatis
-
Video Teroris Selandia Baru, Facebook: Kecerdasan Buatan Kalah Pintar
-
Viral Ratusan Mahasiswa di Selandia Baru Berkumpul Dengarkan Azan
-
Surah Al Baqarah Dibacakan di DPR Selandia Baru, PM Ardern: Assalamualaikum
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional