Suara.com - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno tengah menyelidiki penggunaan mobil berpelat nomor khusus TNI, yang mengangkut logistik acara kampanye di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Jika benar hal itu terjadi, BPN mempersilakan untuk ditindak. Tetapi BPN juga meminta Bawaslu berlaku adil bagi masing-masing tim pasangan capres - cawapres.
Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo – Sandiaga, Sudirman Said mengatakan pihaknya kini masih mengecek soal kebenaran informasi tersebut. Kabar itu sebelumnya hangat diperbincangkan oleh pengguna media sosial.
"Ya itu masih dicek, dicari, dan kalau emang ada pelanggaran Bawaslu harus menindak itu," kata Sudirman di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
Akan tetapi, Sudirman menekankan Bawaslu sebagai pengawas jalannya Pemilu 2019 harus berlaku seimbang dalam menindak pelanggaran.
Dirinya tidak ingin apabila pihak dari Prabowo - Sandiaga melanggar lalu diberikan hukuman, tetapi jika ada pihak dari Capres - Cawapres nomor urut 01 Jokowi – Maruf Amin yang juga melanggar malah diabaikan.
"Sebaiknya semua pelanggaran diberlakukan sama, jadi jangan berat sebelah. Karena itu kita berharap betul netralitas penyelenggara pemilu," pungkasnya.
Sebuah video yang menampilkan sebuah mobil Mitsubishi Pajero berpelat TNI dengan nomor 3005-00 yang diduga ikut membawa logistik kampanye pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga viral di media sosial.
Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat sejumlah orang yang sedang menurunkan logistik berupa kantong plastik bewarna merah dari bagian dalam mobil bagian belakang.
Baca Juga: Ini Sebab Dice Selama 46 tahun Sulit Bertemu Putrinya, Laksmi Pamuntjak
Di sekililingnya terdapat pula para peserta yang sudah mengrnakan pakaian bewarna biru khas relawan Prabowo - Sandi.
Dugaan mobil berplat TNI membawa logistik kampanye tersebut diperkuat dengan adanya spanduk ucapan selamat datang kepada para relawan Prabowo-Sandi yang diperkirakan berada di wilayah Bogor. Adapun acara tersebut bertajuk dialog kebangsaan.
Berita Terkait
-
BPN: Prabowo Kuasai Materi Debat Capres Keempat
-
Kubu Prabowo Kirim Surat Keberatan ke KPU soal Metro TV
-
Kubu Prabowo Beberkan Beda Rumah Siap Kerja dengan Balai Latihan Pemerintah
-
Kasus Rommy Seret Menag hingga Khofifah, BPN: Ya Allah Kita Prihatin
-
Makan Jajanan Telor Gulung, 15 Siswa SD di Bogor Keracunan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG