Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai pernyataan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) soal melawan serangan hoaks dan fitnah merupakan narasi usang. Menurutnya, seharusnya, Jokowi lebih melawan isu-isu perekonomian di Indonesia ketimbang menanggapi soal tuduhan-tuduhan bermuatan SARA yang beredar di media sosial.
"Saya pikir sih sudah telat yah dan harusnya bukan itu yang dia (Jokowi) lawan sekarang. Yang dia lawan sekarang tuduhan bahwa dia enggak memperbaiki tuduhan ekonomi, keadaan politik, tidak rekonsiliatif," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Senin (25/3/2019).
Menurut Fahri, narasi Jokowi untuk melawan hoaks merupakan bentuk perlawanan terhadap dirinya sendiri. Sebab, kata Fahri, Jokowi sendirilah yang telah menciptakan tudingan-tudingan kepadanya hingga menyebabkan konflik.
"Jadi dia (Jokowi) mau melawan momok yang dia buat sendiri karena dari awal ada konflik yang diciptakan. Ada konflik naratif dalam hal saya Pancasila saya Indonesia, itu kan seperti ingin mengatakan saya Pancasila kamu bukan," ujar Fahri.
"Islam jangan dicampur dengan politik agama, kemudian ada konflik terbuka dengan massa 411, 212 dan sebagainya. Lalu apa menghindar bertemu suatu kelompok tertentu," sambung Fahri.
Sebelumnya, pada acara Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Jokowi dengan berapi-api menegaskan tidak akan tinggal diam lagi jika diserang isu-isu miring terkait pribadinya. Jokowi mengaku dirinya kerap difitnah selama sekitar 4,5 tahun mulai dari sebagai anggota Partai Komunis Indonesia atau PKI, hingga menjadi antek asing.
"Saya sebetulnya sudah diam 4,5 tahun, difitnah-fitnah saya diam, dihujat saya diam, dijelekin saya juga diam, dicela direndahkan saya juga diam, dihujat dihina-hina saya diam. Tapi hari ini di Yogya saya sampaikan saya akan lawan," ucap Jokowi.
Mendengar hal tersebut, ribuan pendukungnya meminta Jokowi melawan hoaks dan fitnah-fitnah.
"Lawan, lawan, lawan," teriak pendukungnya.
Baca Juga: Lagi: Livery Mitsubishi Motors Menghias Bodi Garuda Indonesia
Jokowi pun menegaskan dirinya akan melawan hoaks dan fitnah lantaran bukan untuk dirinya, melainkan untuk bangsa Indonesia.
"Ingat sekali lagi akan saya lawan, bukan untuk diri saya, tapi ini untuk negara," kata Jokowi.
Berita Terkait
-
Demi Jokowi, Bupati dan Wagub Jember Hari Ini Cuti Kerja
-
Kala Jokowi Tangkal Isu SARA Lewat Ketokohan Ma'ruf Amin
-
Dianggap Bersejarah, Alasan Jokowi Gelar Kampanye di GOR Ken Arok Malang
-
Jus Daun Pepaya Mentah Bisa Jadi Obat DBD, Hoaks atau Fakta?
-
Jokowi Lawan Hoaks, Kubu Prabowo: Tak Boleh Bermusuhan dengan Rakyatnya
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Kena Libur Natal? SIM dan STNK yang Habis Tetap Bisa Diurus, Ini Jadwalnya
-
Puncak Arus Balik Libur Natal, KAI Daop 1 Jakarta Layani 44 Ribu Penumpang Hari Ini
-
Jakarta Pusat Diamuk Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang Hingga Dini Hari
-
Ragunan Diserbu Wisatawan, Puncak Kunjungan Libur Natal 2025 Tembus 50 Ribu Orang
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang