Suara.com - Sebanyak 134 umat muslim di Ogossogou, Desa Fulani, Mali, Afrika Barat dibantai secara keji oleh gerombolan pria yang menyamar sebagai pemburu hewan.
Para muslim yang sebagian besar adalah petani dan penggembala ternak disiksa dan dibakar hidup-hidup oleh gerombolan tersebut.
Kesadisan itu tak berhenti sampai situ saja, wanita hamil dan anak-anak pun tak luput dari aksi pembantaian massal yang dilakukan secara keci itu.
Dilansir dari CNN International, kekejian tersebut diketahui dari video yang beredar yang menggambarkan para korban yang banyak berserakan di depan rumah mereka yang juga habis dibakar.
Dalam aksi pembantaian keji tersebut, Etnis Dogon yang dikenal dengan tarian topeng tradisionalnya disebut-sebut sebagai pelaku pembantaian.
"Ini adalah pembantaian warga sipil Fulani oleh pemburu Dogon tradisional," kata Wali Kota Ouenkoro, Harouna Sankare dalam keterangannya.
Beberapa orang saksi yang berhasil selamat menyebutkan, Etnis Dogon telah membakar semua penduduk desa. Aksi tersebut dipicu perselisihan garapan lahan ternak, air dan juga pengaruh kelompok ekstrimis.
Bersamaan dengan pembantaian tersebut, delegasi Dewan Keamanan PBB dikabarkan tengah melakukan kunjungan di wilayah Sahel yang tak jauh dari lokasi pembantaian untuk memantau ancaman kelompok ekstrimis.
Baca Juga: Video Live Pembantaian di Masjid Selandia Baru Disaksikan 4.000 Kali
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum