Suara.com - Kepolisian sedang menyelidiki kebakaran di sebuah masjid di California Selatan pada Minggu (24/3/2019) sebagai kemungkinan aksi pembakaran dan kejahatan rasial setelah grafiti baru di jalan masuk menyebutkan penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru, demikian laporan media setempat.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran mendapat panggilan dari Islamic Center of Escondido, sebelah utara San Diego sekitar pukul 3:15 pagi pada Minggu terkait kebakaran yang menghitamkan tembok luar masjid, seperti yang dilaporkan San Diego Tribune dan media yang lain.
Orang-orang yang berada di Islamic center mencium asap, melihat api dan memadamkannya sebelum petugas datang dan kebakaran menimbulkan kerusakan serius. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
Namun di jalan masuk masjid, polisi menemukan grafiti baru yang mengarah pada penembakan brutal 15 Maret di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Sebanyak 50 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka serius saat seorang pria bersenjata secara langsung mensiarkan manifesto penuh kebencian di media sosial, kata polisi di hadapan awak media.
Isi kalimat dalam pesan grafiti tersebut tidak disiarkan oleh kepolisian.
Kegiatan salatb subuh di masjid dibatalkan saat penegak hukum menyelidiki lokasi kejadian.
Polisi Escondido, Letnan Chris Lick mengatakan kepada Tribune dan media lain bahwa pelaku tampaknya menggunakan bahan kimia untuk menyalakan api.
Tidak ada tersangka yang dilaporkan.
Kepolisian setempat bersama petugas pemadam kebakaran, agen FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak sedang mendalami kasus tersebut, baik sebagai aksi pembakaran maupun kejahatan rasial, lapor media.
Baca Juga: Kampanye Hari ke-3, Prabowo ke Bali Sandiaga Sisir Lamongan
Juru bicara komunitas muslim di Escondido, Yusef Miller, melalui Tribune mengatakan agar jemaah di masjid di seluruh daerah harus tetap waspada.
"Semua orang gelisah," ujarnya kepada media tersebut. "Ketika mereka menghubungkannya dengan Selandia Baru, itu memberikan kami ketakutan yang besar bahwa sesuatu yang tak biasa bisa saja terjadi."
Baik pejabat penegak hukum maupun pimpinan komunitas Muslim tidak langsung dapat dihubungi pada Senin pagi.
Berita Terkait
- 
            
              Majelis Muslim Prancis Gugat Facebook Karena Video Teroris Selandia Baru
 - 
            
              Menlu Retno Puji PM Selandia Baru Soal Respons Penembakan di Masjid
 - 
            
              Keluarga dari Padang akan Dampingi Zul hingga Pulih di Selandia Baru
 - 
            
              Selandia Baru Hening saat Azan Salat Jumat Pertama Usai Teror Berkumandang
 - 
            
              Nurhayati Ali Assegaf Kutuk Aksi Terorisme di Selandia Baru
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara