Suara.com - Terdakwa kasus penyebaran berita bohong alias hoaks, Ratna Sarumpaet membenarkan telah mengeluarkan uang sebesar Rp 90 juta untuk biaya operasi bedah plastik di RSK Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Ratna menyebut biaya yang dikeluarkan tersebut murni dari uang pribadinya.
Hal itu diungkapkan Ratna di sela-sela jeda sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019).
Ratna menegaskan, biaya operasi tersebut dari uang pribadinya bukan hasil korupsi.
"Iya lah, itu uang saya, uang saya bukan hasil korupsi. Emang korupsi dari mana gue?," tutur Ratna.
"Emang kamu pikir saya miskin miskin amat," Ratna menambahkan.
Lebih jauh Ratna mengatakan, dirinya tidak keberatan dengan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan yang digelar hari ini. Dari keterangan tiga orang saksi yang telah disampaikan dalam sidang, Ratna mengakui sesuai dengan fakta.
"Ya sesuai ya, kan saya juga sudah minta maaf kan sebenarnya ini pengulangan saja. Ya memang harus dilakukan. Kan itu semua diakui (saya). Makanya saya sudah minta maaf tentang itu," ujarnya.
Untuk diketahui, sidang Ratna kali ini merupakan sidang ke lima dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dalam agenda sidang kelima ini, JPU menghadiri enam orang saksi. Tiga orang saksi dari pihak kepolisian yakni Niko Purba, Mada Dimas, dan Arief Rahman. Ketiga saksi tersebut telah memberikan keterangan dalam persidangan.
Baca Juga: Motif WN Rusia Bius Bayi Orang Utan di dalam Koper Akhirnya Terkuak
Salah satu saksi, Niko dalam keterangannya mengungkapkan dari bukti pembayaran yang diterimanya, Ratna diketahui telah mengeluarkan biaya operasi plastik sebesar Rp 90 juta. Pembayaran dilakukan Ratna secara bertahap selama tiga kali. Niko menuturkan, salah satunya dibayarkan Ratna melalui debit BCA atas nama Ratna Sarumpaet.
"Ada tiga kali tahapan pembayaran Rp 25 juta, Rp 25 juta, Rp 40 juta. Total Rp
90 juta, itu yang saya ingat pembayarannya (salah satunya) di tanggal 24 September 2018 bayarnya tapi yang lain saya lupa," ujar Niko dalam persidangan.
Berita Terkait
-
Klaim Ratna Sarumpaet Dianiaya, Fadli Zon dan Dahnil Disebut di Sidang
-
Jaksa Putar Rekaman CCTV Detik-detik Ratna Sarumpaet Jalani Oplas
-
Saksi: Ratna Sarumpaet Bayar Operasi Plastik Rp 90 Juta
-
Atiqah Hasiholan Kali Ini Tak Tampak di Ruang Sidang Kasus Ratna Sarumpaet
-
Keluhkan Kondisi Rutan Polda, Ratna Sarumpaet Ngotot Ajukan Tahanan Kota
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago