Suara.com - Suara.com – Beredar sebuah rekaman video aksi pencopotan bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kemudian diganti dengan bendera partai lain. Pencopotan ini diduga dilakukan oknum camat di Manado, Sulawesi Utara.
Video ini diunggah melalui akun Instagram politisi PSI M Guntur Romli @gunromli. Dalam video tampak seorang pria beradu mulut memaksa menurunkan sejumlah bendera PSI yang dipasang di tepi jalan.
“Oknum diduga camat di Manado copot bendera PSI dan digantikan dengan bendera parpol lain,” tulis Guntur seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/3/2019).
Pria yang diduga oknum camat itu tidak memakai seragam dinas, melainkan hanya kaus berkerah saja. Ia tampak beradu mulut dengan seorang wanita yang merekam video itu.
Saat si wanita menanyakan identitas pria diduga camat itu, si pria justru mengalihkan pembicaraan. Ia enggan menjawab siapa identitasnya hingga berani memerintahkan anak buahnya mencopot bendera PSI yang dipasang di tepi jalan.
“Bapak camat disini? Bapak camat di sini ya? Bapak camat ya, kok camat pasang-pasang bendera. Kami duluan loh. Oke kalau camat kayak gini,” ujar wanita yang merekam video.
Si pria yang tak memperdulikan pertanyaan si wanita itu pun tetap memerintahkan anak buahnya untuk mencopot bendera-bendera PSI yang telah terpasang.
Guntur menegaskan, pencopotan dan perusakan bendera adalah tindakan melawan hukum. Pihaknya pun akan melaporkan hal ini ke Bawaslu dan pihak kepolisian.
“Pencopotan dan perusakan bendera PSI adalah tindakan melawan hukum! Kami DPW PSI Sulawesi Utara akan memproses hukum kejadian ini. Apalagi pelanggaran tersebut diduga dimotori oleh oknum ASN dengan jabatan Camat di Pemkot Manado,” ungkap Guntur.
Baca Juga: Tewas Kondisi Bugil, Biarawati Melinda Diduga Diperkosa Lalu Dibunuh
Video ini pun mendapat berbagai respons dari warganet. Banyak warganet yang menyayangkan aksi pencopotan justru dilakukan oleh oknum camat yang seharusnya menjaga netralitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan