Suara.com - Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) BPN Prabowo - Sandiaga, Moh Nizar Zahro menyayangkan peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lantaran dianggap tak serius menindak pelanggaran yang dilakukan peserta pemilu. Hal itu disampaikan Nizar karena menganggap capres petahana Joko Widodo (Jokowi) telah memanfatkan fasilitas negara untuk kampenye Pilpres 2019.
"Diduga kuat Jokowi akan memanfaatkan fasilitas negara. Kesulitan membedakan Jokowi sebagai presiden atau capres patut diawasi secara seksama," kata Nizar kepada Suara.com, Selasa (26/3/2019)
Terkait bentuk dugaan penyalahgunaan jabatan itu, Nizar mencontohkan, yakni saat Jokowi meresmikan Moda Raya Terpadu (MRT) di Bundaran HI beberapa waktu lalu. Saat itu Jokowi meminta masyarakat menunjukkan jari apabila setuju dengan lanjutan pembangunan MRT fase II.
Menurut Nizar, hal tersebut bila diperhatikan secara seksama telah melanggar peraturan, karena melakukan kampanye terselubung di saat sedang bertugas menjadi kepala negara. Meski dugaan pelanggaran itu sudah kentara, namun Bawaslu tak berani menindaknya.
"Kalau Bawaslu cermat, hal demikian sudah masuk pelanggaran. Memanfaatkan jabatan untuk kampanye. Sayangnya Bawaslu-nya memble," ujarnya.
Nizar kemudian menilai kalau hal tersebut akan berulang di kemudian hari karena tidak ada kewajiban Jokowi untuk cuti saat melakukan kampanye. Nizar berpendapat kalau hal itu telah melanggar azaz keadilan. Pasalnya, Jokowi bisa menggunakan fasilitas negara, berbanding terbalik dengan rivalnya, Prabowo - Sandiaga.
"Dengan tidaknya Jokowi mengambil cuti, maka dipastikan ke depan akan banyak lagi kasus-kasus pelanggaran dengan memanfaatkan jabatan sebagai presiden," pungkasnya.
Untuk diketahui, BPN Prabowo-Sandi menyoroti peluang penggunaan fasilitas negara oleh Capres Petahana Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan kampanye di berbagai daerah.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon mengemukakan peluang pelanggaran terkait penggunaan fasilitas negara sangat riskan terjadi pada Jokowi, mengingat statusnya sebagai presiden dan tidak cuti. Lantaran itu, Fadli meminta Bawaslu ikut mengawasi adanya dugaan pelanggaran tersebut.
Baca Juga: Minta Coblos Baju Putih, Jokowi: Jas itu Pakaian Orang Eropa, Orang Amerika
Berita Terkait
-
Sebut Bawaslu Jadi Bawasri, Rocky Gerung: Tugasnya Sibuk Periksa Jari
-
Izin Seruput Kopi saat Pidato, Fadli Zon: Penghargaan Prabowo Terhadap Azan
-
Habis Kampanye Akbar, Jokowi Sempat Cicipi Kopi Harga Rp 4 Ribu di Malang
-
Bawaslu Temukan Indikasi Pelanggaran dalam Kampanye Terbuka Dua Capres
-
Iklan Kampanye Dilarang di Medsos Saat Masa Tenang Kampanye
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!