Suara.com - Rocky Gerung mengkritisi kinerja dari KPU dan Bawaslu yang dinilainya tidak tepat. Ia mengaku heran dengan kedua lembaga itu lantaran hanya menjelaskan hal-hal teknis terkait Pemilu dan Pilpres 2019.
Lebih dari itu, kata Rocky, saat ini rakyat membutuhkan kepercayaan dari KPU dan Bawaslu. Sehingga hal-hal teknis tidak menjadi penting lagi untuk dijelaskan.
"Saya mau kasih kritis Bawaslu, KPU. Jadi KPU, Bawaslu terlalu terlibat dengan teknis, Pemilu itu tentang legitimasi," ujar Rocky di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).
Rocky secara gamblang menyindir tugas dari Bawaslu yang ia nilai hanya seputar mengawasi pelanggaran Pemilu terkait pose jari mendukung salah satu paslon.
"Tugas Bawaslu hari ini adalah sibuk memeriksa jari siapa yang mengangkat, jadinya Bawasri (Badan Pengawas Jari)," ucap Rocky.
Sindir Presiden Jokowi
Baru-baru ini, Rocky Gerung juga melempar sindirannya untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Rocky menyindir soal pembangunan jalan tol di era pemerintahan Jokowi.
Sindiran itu dilontarkan Rocky Gerung saat menghadiri diskusi akal sehat di salah satu tempat pariwisata di Pandeglang, Banten pada Senin, (25/3/2019) kemarin.
“Seharusnya seorang pemimpin itu bukan membangun jalan tol, tapi membangun akal sehat, selain itu juga pemimpin harus pintar memahami keinginan masyarakat,” kata Rocky seperti dilansir Bantenhits.com--jaringan Suara.com, Selasa (26/3/2019).
Baca Juga: Putra Sulung Wali Kota Risma Diperiksa Polisi soal Jalan Raya Gubeng Ambles
Menurutnya, pemimpin negara maupun daerah yang akan datang harus bisa berbuat seadil mungkin, agar tidak terjadi kesenjangan sosial maupun finansial.
“Agar kedunguan ini cepat berlalu, alangkah baiknya jika kita semua menggunakan akal sehat dalam menentukan pilihan, sehingga istilah kesenjangan sosial ini bisa teratasi,” katanya.
Di hadapan ratusan para masa yang terdiri dari pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan mahasiswa, Rocky berharap politik akal sehat dipelopori di Provinsi Banten pada 17 April 2019 nanti.
“Matahari akal sehat harus terbit di Banten dan tidak terbenam pada 17 April mendatang, dan yang paling penting untuk Indonesia bukan pembangunan jalan tol, akan tetapi harus jalan pikiran," ucapnya.
Berita Terkait
-
Amien Rais: Jika Pemilu Tidak Sah, Presiden Tidak Sah
-
Rocky Gerung: Pemimpin Itu Bukan Bikin Jalan Tol Tapi Bangun Akal Sehat
-
Bawaslu Temukan Indikasi Pelanggaran dalam Kampanye Terbuka Dua Capres
-
Sempat Tolak, Kubu Prabowo Akhirnya Setuju Metro TV Penyelenggara Debat
-
Retno Pinasti dan Zulfikar Naghi Jadi Moderator Debat Keempat Pilpres 2019
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru