Suara.com - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta Capres Petahana Joko Widodo (Jokowi) untuk lebih mengenal kalangan pemilih dan pendukung. Ia mengingatkan Jokowi agar tidak mengotak-ngotakan pemilih.
Pernyataan Jansen tersebut menyusul adanya ajakan Jokowi agar masyarakat untuk memilih pemimpin yang mengenakan pakaian putih di surat suara, bukan pemimpin yang mengenakan setelan jas seperti yang dikenakan Prabowo - Sandiaga karena identik dengan Eropa.
Jansen menyayangkan pernyataan Jokowi yang bisa menyakiti sebagian masyarakat di daerah yang memiliki kebiasaan memakai setelan jas dalam acara adat, seperti Umat Kristiani di Toba, Sumatera Utara.
"Hati-hati awas lari nanti pemilih bapak dikalangan Kristen Toba pak @jokowi. Karena kebiasaan kami dan orang tua kami sejak dulu kalau ke Gereja dan acara-acara Adat ya pakai Jas. Ini bukti pak Jokowi tidak kenal pendukung "die hard"nya sendiri.. Semakin yakin pilih No. 2 #prabowosandi!," cuit Jansen di akun Twitter @jansen_jsp dikutip Suara.com, Kamis (28/3/2019).
Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat memilih calon presiden dan wakil presiden yang mengenakan baju putih di surat suara. Bukan capres-cawapres yang pakai jas, seperti dikenakan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Meski Jokowi tak menyebut langsung nama Prabowo dan Sandiaga. Menurut Jokowi, orang yang mengenakan jas identik dengan orang Eropa dan Amerika Serikat. Sementara jika orang yang pakai pakaian putih, tampak lebih sederhana.
Seruan itu disampaikan Jokowi saat kampanye di Lapangan Taman Bukit Gelanggang, Dumai, Riau, Selasa (26/3/2019).
"Kenapa pakai baju putih? Karena baju putih ini murah, semua rakyat Indonesia memiliki, kalau pakai jas mahal...ya ndak?" ujar Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana jeans biru serta sepatu olahraga tersebut.
Tak hanya itu, Jokowi juga membandingkan dengan foto pasangan Prabowo - Sandiaga yang mengenakan jas. Capres petahana ini mengemukakan, jas adalah pakaian Eropa.
Baca Juga: Pemain Kalteng Putra Ini Tak Sepakat Kick Off Liga 1 2019 Bulan Mei
"Jas itu pakaian orang Eropa, pakaian orang Amerika, orang Indonesia cukup baju murah pakai baju putih seperti baju yang saya pakai," ucap Jokowi.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Serukan Pendukung Pakai Baju Putih ke TPS, Ini Kata BPN Prabowo
-
CEK FAKTA: Presiden Jokowi Salah Sedekap saat Salat?
-
Tak Cuma Sekali, 5 Foto Romantis Jokowi dan Iriana Ini Juga Bikin Baper
-
Foto Mesra Jokowi-Iriana Disentil Gerindra, Tapi Disindir Balik Warganet
-
Viral Tulisan Tangan Jokowi Minta Warga Pilih yang Baju Putih Saat 17 April
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Geger Ijazah Arsul Sani, Komisi III DPR Merasa Jadi Kambing Hitam: Kami Tak Punya Kemampuan Forensik
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta
-
Pelat Nomor Ditutup Jadi Target Khusus Operasi Zebra, Polda Metro: Biasanya Pelaku Kejahatan!
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?