Suara.com - Gara-gara pengelolaan ADD yang dinilai tak transparan, ratusan warga menyegel Kantor Desa Pinggir Air di Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi pada Jumat (29/03/2019) siang kemarin.
Penyegelan kantor desa ini dilakukan setelah ratusan masyarakat Pinggir Air melakukan aksi demo di depan kantor desa tersebut.
Dari informasi yang dihimpun Metrojambi.com (jaringan Suara.com), warga menuntut penjelasan soal pengelolaan dana desa dari tahun 2015-2018 yang dinilai tidak transparan. Hal tersebut dikatakan koordinator aksi, Nasir (45), warga Desa Kumun Debai, Kota Sungai Penuh.
Menurut Nasir, warga menuntut keterbukaan informasi terkait pembangunan yang ada di Desa Pinggir Air. Karena, pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana yang asal jadi dan tidak sesuai dengan RAB.
Bukan itu saja, warga menduga adanya penggelembungan atau mark up harga, sehingga hasil pekerjaan jauh dan tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Selain itu, warga juga menilai pembangunan hanya mengutamakan di sekitar rumah kepala desa.
"Kades dalam melakukan pembangunan tidak mengikuti hasil Musrenbangdes," ucap Nasir.
Begitu juga masalah bantuan, juga dinilai tidak sesuai dengan fakta yang ada. Di mana warga yang seharus dapat bantuan, justru tidak menerima. Selain itu, perangkat desa yang diangkat oleh kepala desa juga tidak memenuhi syarat.
"Pelayanan terhadap masyarakat kurang memuaskan," tegas Nasir.
Sebagai bentuk kekecewaan, wargapun melakukan penyegelan kantor desa. Tak hanya itu, di depan kantor desa juga diberi tumpukan besi tenda, sehingga menutup pintu utama kantor desa.
Baca Juga: Aksi Lelaki Misterius di Sekitar Lokasi Debat Keempat Pilpres 2019
"Kantor kades tidak akan dibuka, sebelum ditanggapi oleh pemerintah," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat