Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan enggan menanggapi secara mendalam soal isu jatah kursi menteri bagi partai Koalisi Indonesia Adil Makmur jika pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memenangi Pilpres 2019. Sebab, Hinca menyebut pembahasan jatah kursi menteri di koalisinya masih prematur.
Kabar adanya bagi-bagi jatah kursi menteri pertama kali disampaikan adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Hashim menyebut jatah untuk PAN ialah 6 kursi dan 7 kursi untuk PKS, sedangkan Demokrat baru nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi kandidat kuat menjadi menteri.
Menyinggung hal tersebut, Hinca hanya menyampaikan bahwa Demokrat baru ingin membicarakan hal itu usai masa pencoblosan yakni 17 April 2019.
"Saya kira kami menghormati betul proses demokrasi. Biarkan, saya tidak bicara tentang itu karena memang masih prematur bicara nanti setelah tanggal 17 April," kata Hinca di Kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).
Hinca menegaskan bahwa Demokrat enggan berbicara soal jatah kursi menteri sebelum Prabowo - Sandiaga dinyatakan menang di Pilpres 2019. Hal itu dilakukan Demokrat demi mengikuti 'tata tertib' berkompetisi di ajang pemilu.
"Demokrat taat betul dalam tata tertib berkompetisi karena itu pasti kami tidak akan pernah bicara sebelum perbandingan ini selesai," tuturnya.
"Hari ini kami fokus bekerja pileg dan pilpres selesai dulu. Nah baru kita bicara sampai tanggal 17 tidak ada pikiran lain selain fokus pada soal mencari suara," pungkasnya.
Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo, kubunya memastikan akan memberikan kursi menteri untuk PAN dan PKS jika Prabowo - Sandiaga bisa mengalahkan pesaingnya, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin.
Hashim mengatakan sudah ada pembahasan soal pembagian kursi menteri dengan partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno itu menjelaskan telah membahas nama-nama yang cocok dari partai-partai tersebut untuk duduk di kursi menteri. Namun, nama itu masih disimpan di dalam sakunya.
Baca Juga: Survei Membuktikan Tiga Kartu Sakti Jokowi Belum Populer, Ini Jawaban TKN
"Saya kira itu antara saya dengan kakak saya. Kita kan sudah sepakat dengan PAN, ada tujuh menteri untuk PAN, enam untuk PKS, partai lain masih diskusi. Itu sudah jelas," kata Hashim di Ayana Mid Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).
Berita Terkait
-
Demokrat Yakin Peretas Akun Ferdinand Terkuak Lewat Alat Canggih Polisi
-
Besok, Bawaslu Garut Periksa AKP Sulman Terkait Tuduhan Polri Tak Netral
-
Suara Pendukung Belum Capai 50 Persen, Prabowo Bisa Salip Jokowi
-
Haris Azhar Sebut AKP Sulman Kini Kondisinya Tertekan Setelah Tarik Ucapan
-
Bantah Ragukan Keislaman Prabowo, PBB: Kami Punya Bukti Percakapan Rizieq
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029