Suara.com - Wakil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan pihaknya tidak pernah menyebut kebocoran anggaran negara mencapai Rp 2.000 triliun. Terkait angka tersebut kemudian dijadikan data untuk kampanye Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Saya mengatakan Indonesia bisa ngumpul sampai Rp 4.000 triliun. APBN kita sekarang kan Rp 2.400 triliun, kami berdiskusi di banyak tempat kita tuh bisa ngejar Rp 4.000 triliun, bisa kejar," ujar Saut di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).
"Jadi, kekurangannya sekitar Rp 2.000 triliun, itu bukan kebocoran, potensi," Saut menambahkan.
Untuk mengejar potensi tersebut, Saut mencontohkan bahwa di Provinsi DKI Jakarta mampu mendapatkan pendapatan daerah sampai Rp 7 triliun setelah didampingi oleh KPK.
Hal itu berdasarkan laporan yang disampaikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Dia kan datang ke sini, Pak Saut saya baru datang sekali ke DKI dapat Rp 7 triliun itu'. Itu kita ambil dari situ belajar. Jadi kita mau kejar Rp 4.000 triliun APBN kita kalau bisa Rp 4.000 triliun. Bayangin tuh berapa lagi MRT yang harus kita bangun," kata Saut.
Saut menerangkan, jika anggaran negara dapat mencapai Rp 4.000 triliun maka rakyat Indonesia yang akan merasakan manfaatnya.
"Supaya rakyatnya lebih sejahtera, jalan yang lebih bagus yang artinya lebih banyak dana desanya lebih banyak," kata Saut.
Sebelumnya Prabowo menyatakan adanya kebocoran anggaran negara hingga Rp 2.000 triliun. Hal itu baru-baru ini disampaikan Prabowo dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4),
Baca Juga: Polisi Masih Identifikasi Temuan Mayat Perempuan Misterius di Taman Kota
"KPK mengatakan yang bocor Rp 2.000 triliun, selama ini Prabowo mengatakan Rp 1.000 triliun yang hilang," kata Prabowo kemarin. (Antara)
Berita Terkait
-
Sebut Anggaran Negara Bocor, Ma'ruf Amin Minta Prabowo Lapor KPK
-
Prabowo Sebut Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Ndasmu, Luhut: Kok Kasar Gitu
-
Cerita Wartawan Asing saat Liput Kampanye Akbar Prabowo: Dia Menatap Kami
-
Andalkan Rizieq Shibab, TKN Jokowi Kritik Massa Prabowo Tak Berkembang
-
Ma'ruf Amin Sebut Enggak Ada Lembaga Survei yang Nyatakan Prabowo Menang
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow