Suara.com - Aksi pembegalan berujung maut terjadi di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam aksi itu, korban bernama RN (22) dan pelaku HRR tewas seketika di lokasi kejadian pada Jumat (5/4/2019) dini hari.
Satu korban lainnya berinisial AH (21) masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sementara, satu pelaku lainnya MZ sempat dirawat di RS Kramatjati Polri namun ia ditembak mati oleh polisi lantaran mencoba untuk kabur.
Berikut Suara.com merangkum beberapa fakta di balik aksi pembegalan berujung maut itu.
1. Korban Mahasiswi
RN dan AR merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. AR yang mengemudikan sepeda motor merupakan seorang pengendara Gojek.
"Korban AR ini mahasiswa, dia mau tambah uang untuk biaya kuliah makanya dia bekerja sebagai driver ojek online," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
2. Korban dan Pelaku Tarik-tarikan Tas
Kejadian berawal saat AR menerima orderan dari RN yang hendak pulang ke kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, saat melintasi fly over Menteng, kedua begal memepet motor yang dikendarai oleh AR dan merampas telepon selular yang sedang dipegang RN.
AR dan RN pun berusaha mengejar kedua pelaku begal dan berhasil memepet sepeda motor pelaku. Namun, pelaku malah kembali menggondol tas milik RN hingga aksi saling tarik tas pun terjadi. Sesampainya di depan Wisma Tugu, AR menabrakkan sepeda motor ke arah sepeda motor pelaku hingga keduanya terjatuh.
Baca Juga: Bawaslu Vonis KPU Kota Bekasi Langgar Administrasi Pemilu 2019
"Korban RN terjatuh dengan kepala terbentur trotoar, korban AH terjatuh dan mengalami luka-luka, tersangka HRR terjatuh dengan kepala terbentur trotoar dan tersangka MSA terjatuh mengalami luka," ungkap Argo.
3. Pelaku 10 Kali Beraksi
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, kedua pelaku diketahui sudah sering melancarkan aksi pembegalan di Jakarta. Setidaknya mereka sudah beraksi sebanyak 10 kali dan paling banyak beraksi di Jakarta Timur.
"Pelaku ini sudah 10 kali melakukan tindakan pencurian dengan kekerasan," ujar Argo.
4. Satu Pelaku Ditembak Mati
Polisi menembak MSA saat hendak melarikan diri. Pelaku pun kehabisan darah hingga akhirnya meninggal dunia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?