Suara.com - Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono menyebut sudah ada kamera pengawas (CCTV) di Halte TransJakarta. Namun pihaknya akan mempelajari jika ada usulan penambahan kamera pengawas (CCTV) di halte Transjakarta.
Pernyataan Agung menyusul soal keamanan Transjakarta yang menjadi sorotan dengan adanya 2 kasus kriminal terakhir kali perempuan nyaris jadi korban pecehan seksual di bus serta kasus penusukan yang dilakukan Sudirman (51) pada seorang penumpang bus Transjakarta di Jakarta Timur.
"Sebenarnya CCTV ada di halte-halte. (CCTV) Kita akan pelajari lagi," ujar Agung di Balai Kota, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Namun yang terpenting kata Agung yakni membangun kesadaran kepada masyarakat dan pelanggan dalam hal menjaga keamanan.
"Sebenarnya memang yang paling penting ditambah adalah membangun kesadaran warga dan kesadaran pelanggan untuk ikut menjaga keamanan. Karena memang kalau kita mengandalkan CCTV perlu reaksi atau tenaga keamanan untuk semua titik juga nggak mungkin," kata dia.
"Juga di titik yang central kita lihat selalu ada tenaga pengamanan kita, tapi untuk semuanya misalkan secara sekaligus nggak akan semudah itu. Jadi pengamanan lewat proses edukasi pelanggan," sambungnya.
Agung juga mengklaim terkait pengamanan pihaknya sudah bekerja sama dengan aparat keamanan seperti TNI.
"TransJakarta mengenai tenaga pengamanan bekerja sama dengan elemen dari tentu dari internal, tapi juga ada dari didukung dari TNI, marinir dan itu kita tentu tidak akan elaborasi karena strategi keamanan kita,"
Ketika ditanya apakah perlu adanya peta rawan, Agung menuturkan pihaknya akan mempelajari usulan tersebut. Menurutnya, aparat kepolisian yang berwenang yang menentukkan rawan atau tidaknya suatu tempat.
Baca Juga: Ada Penusukan dan Pelecehan Seksual di TransJakarta, Harus Tambah CCTV
"Kita pelajari dulu. Sebenarnya yang berwenang untuk mengatakan peta aman rawan bukan dari TransJakarta tapi polisi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ada Penusukan dan Pelecehan Seksual di TransJakarta, Harus Tambah CCTV
-
Penumpang Ditusuk hingga Dilecehkan, TransJakarta Harus Petakan Titik Rawan
-
Gelap, CCTV Tak Rekam Wajah Pelaku Pemegang Kemaluan Santriwati di Ponpes
-
Polisi Pastikan Pelaku Penikaman di Depok Tak Terpengaruh Narkoba
-
Transportasi Tak Dukung Pariwisata, Anies: Ini Warisan yang Saya Dapat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat