Suara.com - Sejumlah warganet memviralkan video yang disebut-sebut warga negara Indonesia yang tak boleh memasuki lokasi tempat pemungutan suara Pemilu dan Pilpres 2019 di Sidney, Australia.
Klaim yang diperiksa:
Sejak Senin (15/4/2019), setidaknya sejumlah akun di Facebook seperti Alif Lam Mim, Ahmad Raffay, Wardhani Ruslan, mengunggah video tersebut.
Sementara akun Alfrey Hadiwayanda mengunggah video tersebut ke laman komunitas Facebook bernama Komunitas Islam Indonesia.
Kesemua akun tersebut menyertakan narasi yang sama terkait video tersebut, yakni pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tak boleh masuk.
"Pemilu di Australia pendukung 02 tidak boleh masuk, alasan waktu sudah habis."
Video tersebut diklaim sebagai aksi pengadangan kepada WNI pendukung Prabowo – Sandiaga saat mau menggunakan hak pilih.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria melarang para WNI yang mau menggunakan hak suaranya.
Fakta:
Baca Juga: CEK FAKTA: Jokowi Sebut Indonesia Ekspor Kereta Api ke Bangladesh, Serius?
Klaim tentang alur video tersebut tidak benar alias hoaks. Video itu beberapa waktu lalu juga sudah sempat tersebar dengan narasi berbeda, yakni lelaki yang melarang dalam video itu adalah Samsul Bahri, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.
Anggota KPU Ilham Saputra menegaskan, tak terdapat nama Samsul Bahri sebagai Ketua KPPSLN.
“Tidak ada yang namanya Samsul Bahri, baik sebagai Ketua KPPSLN Sidney atau di mana pun,” kata Ilham.
Anggota KPU lainnya, Pramono Ubaid Tanthowi juga menegaskan tak ada nama Samsul Bahri dalam data Ketua KPPSLN.
Anggota Sekretariat PPLN Sydney Hermanus Dimara juga menegaskan, video itu hoaks. Ia megakui ada warga negara asing di TPS KJRI bernama Samsul Bahri.
”Ada namanya Samsul Bahri tapi dia bukan WNI, melainkan WNA. Dia Cuma pendukung salah satu pasangan calon,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
-
KPU Klarifikasi: Riwayat Pendidikan Gibran Diisi Langsung oleh Tim Saat Pencalonan
-
Kecelakaan Bus Transjakarta Menjadi Perhatian Serius, PSI: Apalagi Disebabkan Kelalaian Pengemudi
-
Mahfud MD Akui Sempat Ditawari Jabatan Menko Polkam: Saya Tidak Berkeringat, Tidak Etis
-
Dilaporkan ke KPK, Bupati Manokwari Diduga Terlibat Korupsi pada 2 Proyek
-
Curhatan Warga Resah soal 'Tot tot Wuk wuk': Nyaris Nabrak Gegara Strobo, Bunyi Sirine Bikin Panik!
-
Detik-detik Penangkapan! Tiga Remaja Pembawa Airsoft Gun Diamankan, Tawuran di Cilincing Digagalkan
-
Lama Hilang Kini Pulang Bawa Jabatan, Siapa Arief Poyuono yang Kini Jadi Komisaris Pelindo?
-
Sebelum Kerusuhan Meletus, Mahfud MD Sebut Prabowo Tak Gubris Masukan Akademisi UGM: Udah Biarin Aja
-
Satria Hutan Indonesia 2025 Jalani Pendakian 13 Hari di Gunung Patah