Suara.com - Politisi Partai Demokrat Andi Arief menuding Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto membuat situasi politik pasca Pilpres 2019 semakin panas. Sebab Wiranto menyebut Jokowi menang di quick count.
Dalam Twitternya, @AndiArief__, Andi Arief mengatakan Wiranto berlebihan menyebut hal itu dalam konferensi persnya di Kantor Menkopolhukam Jakarta, Kamis (18/4/2019) pagi.
"Pak Wiranto menurut saya terlalu lebai memulai konferensi pers dengan mengatakan pemilu sukses dan 01 menang menurut lembaga survey. Sebagai penyelenggara negara belum boleh menyatakan "menang" sebelum real count," kata Andi Arief.
"Pak Wiranto malah membuat situasi makin panas," lanjut Andi Arief.
Sebelumnya, Wiranto mengklaim tak ada gangguan keamanan besar saat Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019) kemarin. Wiranto menyatakan hal itu dalam rapat koordinasi (rakor) pengamanan pasca pencoblosan pemilu 2019.
Rapat tersebut dilaksanakan tertutup di gedung utama Kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat. Wiranto dalam sambutan rakor mengapresiasi seluruh jajaran telah terlibat mengamankan jalannya permilu dengan baik. Wiranto mengklaim jalannya pemilu yang dilakukan tanggal 17 April 2019 berjalan dengan damai dan lancar.
Dalam sambutannya Wiranto mengintruksikan apapun yang terjadi di suatu wilayah pemilihan umum dapat diselesaikan di wilayah tersebut. Menurutnya seperti kecurangan penghitungan suara dapat diselesikan melalui wilayah hukum tersebut.
"Pasca pemilu penghitungan cepat secara resmi telah diterima KPU. Hasilnya sudah kita saksikan bersama ada beberapa hasil penghitungan cepat memenangkan pasangan 01," terangnya.
Dalam rakor tersebut turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Jaksa Agung H.M Prasetyo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Baca Juga: Bawa Kabur Kotak Suara Pemilu Pakai Mobil, Dua Pelaku Nyaris Tabrak Polisi
Tag
Berita Terkait
-
Berencana Rayakan Kemenangan di Monas, Massa Prabowo Belum Berizin
-
Listrik Mati, Petugas KPPS Ini Pusing Hitung Surat Suara Gelap-gelapan
-
Dinyatakan Menang Quick Count, Jokowi Langsung Rapat dengan Menteri
-
Anggota Panwascam di Jambi Dikeroyok, Kotak dan Surat Suara Dibakar
-
Fahri Hamzah: Kalau Pakai Sistem Amerika, Prabowo - Sandiaga Menang Mutlak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai