Suara.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menyoroti kejanggalan sebuah surat survei yang memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Hasil bidik layar surat tersebut diunggah oleh Yunarto Wijaya melalui akun jejaring sosial Twitter yang dikelolanya, @yunartowijaya, Kamis (18/4/2019) siang.
Dalam surat tersebut, tertulis survei itu dibuat oleh Lembaga Afiliasi Pengetahuan Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI).
Surat itu menuliskan survei meliputi 10.252 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan kemenangan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Suvey Nasional Elektabilitas Capres dan Cawapres 2019-2-24 meliputi responden 10.252 tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dengan hasil pasangan Jokowi - Ma'aruf : 36,8% dan pasangan Prabowo-Sandi : 63,2% dengan Marjin Of Error 2,19 Tingkat kepercayaan 95,5 %," demikian tertulis di surat tersebut seperti dikutip SUARA.com dari kicauan Yunarto Wijaya.
Sementara, tertulis juga lembaga itu melakukan exit poll pada 17 April 2019 dengan responden yang tersebar pada 700 tempat pemungutan suara (TPS) di 34 provinsi.
"Exit Pool pada hari ini 17 April 2019, dengan responden tersebar pada 700 TPS di 34 provinsi," demikian tertulis di hasil bidik layar itu.
Kemudian, lembaga survei tersebut menyimpulkan kemenangan menjadi milik Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan persentase angka 66,4 persen.
"Berdasarkan data hasil Sampling Randon di atas, maka disimpulkan pasangan Prabowo-Sandi memenangkan kontenstansi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 dengan angka 66,4%," demikian tertulis di surat itu.
Baca Juga: Ribuan Pemilih di Vatikan Coblos Jokowi, Prabowo Cuma 12 Suara
Di sebelah kanan bawah surat tersebut, tercantum lokasi dan tanggal diduga dibuatnya surat itu. Tercantum juga tanda tangan, tertulis Rektor Universitas Kebangsaan RI dengan nama Dr. Boyke Setiawan, M.M.
"Bandung, Rabu 17 April 2018. Rektor Universitas Kebangsaan RI, Dr. Boyke Setiawan, M.M," demikian tertulis di surat itu.
Menanggapi surat tersebut, Yunarto Wijaya menyoroti beberapa kejanggalan yang terlihat. Ada typo di sejumlah kata-kata di surat tersebut.
"EXIT-POOL", "SAMPLING RANDON", "MARJIN", "KONTENSTANSI"... What a word...." cuit Yunarto Wijaya lewat akun Twitter-nya, @yunartowijaya.
'Exit Pool' seharusnya Exit Poll. 'Samping Randon' seharusnya Sampling Random. 'Marjin' seharusnya Margin. 'Kontenstansi' seharusnya Kontestasi.
Selain itu, berdasarkan pantauan SUARA.com dalam surat tersebut, ada kesalahan juga pada tanggalnya. Tertulis, surat itu diteken pada tanggal 17 April tahun 2018, bukan 2019.
Berita Terkait
-
Charta Politika: Jokowi Unggul di 16 Provinsi, Prabowo Jaya di 18 Provinsi
-
Charta Politika: Jokowi Bisa Unggul karena Rebut Suara di Kandang Prabowo
-
Charta Politika: Kami Berani Simpulkan Jokowi - Ma'ruf Menangi Pilpres
-
Hitung Cepat Charta Politika: Jokowi Unggul dari Prabowo 54,51 Persen
-
Curhat Putri Gus Mus, Datanya Hilang dari Website KPU?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram