Suara.com - Hasil penghitungan cepat perolehan suara Capres-Cawapres di Pilpres 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga survei menuai respons negatif. Misalnya penggiringan opini hingga membuat kebohongan publik.
Menaggapi hal tersebut, Direktur Charta Politika, Yunarto mengatakan, tudingan penggiringan opini jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyamakan hasil penghitungannya dengan metode hitung cepat atau quick count tak dapat dipertanggung jawabkan. Ia pun menilai, tudingan semacam itu tak ilmiah.
"Pihak yang sudah berani menyebutkan angka ke publik, kami juga mengimbau keterbukaan informasi sehingga publik tidak dibingungkan oleh klaim. Ini transparansi agar publik bisa melihat apakah kami sudah menjalankan sesuai prosedur. Semoga kita bisa mendapatkan hal yang lebih terang di sini," kata Yunarto di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019).
Sementara, Direktur Eksekutif SMRC Jayadi Hanan menyebut, quick count adalah bentuk partisipasi masyarakat demi terciptanya Pemilu yang demokratis. Quick count menjadi sebuah referensi untuk menilai hasil yang dikeluarkan secara resmi.
"Pemilu kita sudah berlangsung empat kali. 2004, 2009, 2014, 2019. Sudah tujuh kali termasuk Pileg. Sudah melakukan tiga kali siklus Pilkada, jadi ada lebih 1500 proses pemilihan dan seterusnya itu tidak pernah ada masalah dengan quick count. Politisi pun sebenarnya sudah terbiasa dengan quick count ini. Jelas quick count itu persoalan pengetahuan, bukan politik," ungkap Jayadi.
Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, quick count merupakan alat kontrol untuk mengatasi kecurangan dalam pemilu. Selain itu, quick count dapat menjadi alat pembanding KPU untuk menghirung suara.
"Jadi kita bangsa Indonesia dihadapkan kenyataan bukan hanya pemilu yang lama, tapi perhitungannya juga lama. Baru 22 Mei, kenapa lama, karena proses perhitungannya bertingkat-tingkat. Di situlah quick count berguna, supaya ada data pembanding KPU. Sehingga KPU bisa menangani adanya pencurian suara," ujar Burhanuddin.
Berita Terkait
-
Emak-emak Fans Jokowi vs Prabowo Taruhan Mobil Honda CVR Prestige
-
Unggul Versi Quick Count, Jokowi Ajak Makan Siang Relawan di Mal GI
-
Budiman Sudjatmiko: Deklarasi Presiden Secara Sepihak adalah Kudeta
-
Ditemani Sang Ibu, Sandiaga Uno Cek Darah di Rumah
-
Quick Count Tak Diakui Prabowo, Erick Thohir: Quick Count Pilgub DKI Diakui
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota