Suara.com - Seusai hari pemungutan suara Pemilu 2019, sejumlah calon anggota legislatif alias caleg yang pesimistis bisa duduk di kursi anggota dewan mulai goyah, depresi.
Tak sedikit dari mereka yang melakukan aksi provokasi terhadap warga, lantaran kecewa perolehan suaranya tak seperti harapan. Bahkan, ada pula yang akhirnya menjalani pengobatan alternatif.
Caleg Partai Gerindra untuk DPRD Kabupaten Cirebon berinisial YA misalnya, melakukan ritual rukiah agar tenang, karena perolehan suaranya tak mencapai target untuk lolos.
Karena mulai menunjukkan gejala-gejala depresi, ia berkonsultasi ke Padepokan Anti Galau di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (19/4) pekan lalu.
Pemimpin Padepokan Anti Galau Ustaz Ujang Al Busthomi menuturkan, ketika datang, YA langsung dimandikan pakai air kembang.
“Itu awalnya saja, agar dia tenang dan kembali lagi bersemangat, bangkit, karena gagal ke parlemen itu bukan akhir segala-galanya,” kata Ustaz Ujang via telepon kepada Suara Jabar.
Setelah menjalani ritual doa, YA akan terus dibimbing dalam padepokan tersebut sampai benar-benar kembali bersemangat.
“Dia akan ikut berzikir, memperbanyak zikir di padepokan. Penekanannya adalah, semua hal dalam hidup itu sudah digariskan, jadi serahkan semuanya kepada Allah SWT. Apabila gagal atau ada kendala, jangan terlalu bersedih atau menyesal,” tuturnya.
Baca Juga: Bawaslu Jateng: 93 Panwaslu Tertimpa Musibah
Ustaz Ujang Bustomi menuturkan, sementara ini sudah ada 4 caleg yang menjalani pengobatan alternatif di pondoknya.
“Bagi yang tak mau dipublikasikan, kami berikan kamar khusus,” tukasnya.
Sementara berdasarkan informasi yang terhimpun, YA adalah caleg Partai Gerindra dari Dapil 7 untuk DPRD Cirebon.
Dia sudah menghabiskan banyak modal untuk pencalonannya. Namun, seusai hari pencoblosan Pemilu 2019, Rabu (17/4), ia pesmistis bisa lolos karena perolehan suaranya tak sesuai target.
Awalnya, YA menargetkan minimal memeroleh 7 ribu suara pemilih agar bisa melenggang ke parlemen.
Tapi berdasarkan perhitungan timnya, suara yang diperoleh dari semua TPS hanya mencapai seribu pemilih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO