Suara.com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyoroti banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pasca bekerja saat Pemilu 2019. Menurutnya, banyaknya anggota KPPS yang meninggal dunia patut mendapatkan perhatian serius karena bukan lagi peristiwa biasa.
Hidayat mengatakan bahwa pihaknya sangat berduka saat melihat di balik pesta demokrasi banyak petugas-petugas KPPS yang bekerja hingga kehilangan nyawa. Hidayat mengetahui banyak dari anggota KPPS yang kelelahan hingga mengalami kecelakaan, juga ada petugas KPPS wanita yang tengah hamil namun harus mengalami keguguran.
Bukan hanya petugas KPPS saja yang disorotinya, akan tetapi juga para petugas lainnya seperti saksi, relawan dan aparat keamanan yang turut merasakan kelelahan.
"Ini barang kali bagian dari yang harus mengingatkan secara serius bahwa sistem pemilu yang sekarang sedang diberlakukan ini adalah tidak sesuai dengan harapannya," kata Hidayat di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Selasa (23/4/2019).
"Bahkan harus dievaluasi karena pastilah demokrasi adalah pesta dan pesta itu harusnya tidak menghadirkan korban dan ini korbannya sudah sangat banyak," sambungnya.
Dengan kondisi seperti itu, Hidayat pun sepakat apabila pemerintah kemudian bisa membantu para keluarga korban dengan memberikan santunan. Hidayat menilai pemberian sumbangan tersebut juga bisa menjadi bukti kalau pemerintah peduli melihat banyaknya korban dari Pemilu 2019 ini.
"Saya kira negara harus hadir untuk memberikan bukan sekedar bela sungkawa tapi juga memberikan bantuan kepada saudara kita yang wafat," ujarnya.
"Mereka pasti meninggalkan keluarga, mungkin suami, mungkin istri mungkin anak-anak karena mereka harus melanjutkan kehidupan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Ketua KPU, Arief Budiman mengatakan, dari laporan yang diterima pihaknya pada Senin (22/4/2019) sekitar pukul 15.00 WIB total 90 orang petugas dikabarkan meninggal dunia. Sedangkan, 374 orang dikabarkan sakit.
Baca Juga: Pengamat: Banyak Anggota KPPS Meninggal, Pemilu 2019 Paling Tidak Efisien
Menurut Arief jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit tersebut tersebar di 19 provinsi.
"Sebanyak 90 orang meninggal dunia, kemudian 374 orang sakit, sakit ini bervariasi ya," ujar Arief saat jumpa pers di Kantor KPU, Senin (22/4/2019).
Berita Terkait
-
Pengamat: Banyak Anggota KPPS Meninggal, Pemilu 2019 Paling Tidak Efisien
-
Kemenkeu Pastikan Duit Santunan Anggota KPPS Meninggal dan Sakit Akan Cair
-
Fadli Zon Minta KPU Konsentrasi pada Pengamanan Suara Rakyat
-
Kerap Tugas Hingga Dini Hari, Ketua KPPS di Bogor Meninggal Dunia
-
Presiden Jokowi: Petugas Pemilu yang Gugur Pejuang Demokrasi
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Tanggul Beton di Cilincing Dikeluhkan Nelayan, Komisi IV DPR Agendakan Panggil KKP Senin Depan
-
Irjen Kemendagri Pastikan Wilayah Solo Raya Kembali Kondusif Setelah Unjuk Rasa
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
KontraS Ingatkan Prabowo: Tim Investigasi Harus Benar-benar Independen, Bukan Sekadar Janji
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Tiba Jam 2, Sherina Munaf Diperiksa Polres Jaktim Terkait Penjarahan Rumah Uya Kuya! Apa Kaitannya?
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur