Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu pada Kamis (25/2) di kota pelabuhan Pasifik milik Rusia, Vladivostok, untuk membahas kebuntuan internasional soal program nuklir Pyongyang, kata seorang pejabat Kremlin.
Kunjungan Kim merupakan bagian untuk membangun dukungan internasional, kata para pengamat, setelah kegagalan pertemuan puncak Amerika Serikat dan Korea Utara di Vietnam pada Februari berarti tidak ada kelonggaran sanksi bagi Korea Utara.
Perincian pertemuan tersebut dibenarkan oleh Yuri Ushakov, pejabat kebijakan luar negeri di kantor kepresidenan Rusia, Kremlin.
Pokok bahasan utama dalam pertemuan adalah usaha internasional untuk mengakhiri kebuntuan masalah program nuklir Korea Utara, kata Ushakov kepada wartawan.
"Dalam beberapa bulan terakhir, situasi di sekitar semenanjung dalam keadaan stabil, berkat upaya Korea Utara untuk menghentikan uji coba roket-roket dan penghentian percobaan nuklirnya," kata Ushakov seperti dikutip Antara dari Reuters, Rabu (23/4/2019) malam.
"Rusia ingin membantu dalam segala cara yang mungkin untuk meletakkan kecenderungan yang positif."
Kantor berita Korea Utara (KCNA) pada Selasa mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan segera dilaksanakan tetapi ia tidak memberi perincian lebih lanjut.
Ajudan Kim, Kim Chang Son, berada di Vladivostok pada Minggu, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Selama bertahun-tahun Rusia sudah terlibat untuk membujuk Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya. Negara ini bergabung dalam perundingan enam pihak bersama kedua Korea, Jepang, Amerika Serikat dan China, yang paling akhir dilaksanakan pada 2009.
Baca Juga: Pertemuan Trump - Kim Jong Un di Vietnam Berakhir Tanpa Kesepakatan
NK News, suatu kelompok yang mengikuti perkembangan Korea Utara, memperlihatkan foto-foto di laman mereka pada Senin (22/4) mengenai persiapan di Universitas Timur Jauh Federal di Vladivostok, yang kemungkinan akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak. Para petugas sedang memasang bendera-bendera kedua negara.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan memahami agenda yang meliputi hubungan Korea Utara dan Rusia, perlucutan senjata nuklir dan kerja sama regional.
"Rusia memiliki pandangan yang sama dengan kita, seperti tentang penyelesaian denuklirisasi di Semenanjung Korea dan menetapkan kesepakatan damai," kata juru bicara Kemlu Korsel Kim In-chul di Seoul.
"Saya berharap pertemuan puncak ini akan memberikan pengaruh baik," tambahnya.
Setelah kegagalan dalam pertemuan di Hanoi dengan Presiden Donald Trump, Kim kemungkinan ingin membuktikan bahwa ia masih diperhitungkan oleh para pemimpin dunia dan masih punya banyak pilihan, kata seorang profesor Far Eastern Federal University.
Kim tidak mau terlihat terlalu tergantung pada Washington, Beijing dan Seoul, kata profesor tersebut.
"Bagi Rusia, pertemuan puncak Kim-Putin akan menegaskan kedudukan Moskow sebagai pemain penting di Semenanjung Korea. Pertemuan ini penting bagi nama baik internasional Rusia."
Berita Terkait
-
Jokowi - Maruf Menang di Korea Utara, Prabowo - Sandi Cuma Dikasih 3 Suara
-
Ditembak Mati, 2 Peramal di Korea Utara Dieksekusi di Depan Umum
-
5 Gaya Liburan Lucinta Luna di Rusia, Seksi Abis!
-
Siti Aisyah dalam Bahaya, Diincar Anak Buah Kim Jong Un untuk Dieksekusi
-
Mau Ingatkan Mobil Potong Jalur Namun Kalah Sangar. Beginilah Jadinya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan