Suara.com - Aksi boikot nasi padang sempat marak dibahas warganet di jejaring media sosial Twitter lantaran Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin kalah suara di Sumatera Barat.
Merespons soal aksi boikot, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta kepada masyarakat untuk tidak bersikap jeniper alias julid, nyinyir dan baper. Dia menganggap, seharusnya seluruh warga lebih menghargai adanya beda pilihan politik di Pilpres 2019.
"Kita pastikan jangan juniper, hasil dari pilpres ini jangan buat orang julid, nyinyir, dan baper. Ini pilihan rakyat," kata Sandiaga di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).
Sandiaga juga menilai apabila masyarakat lebih baik ikut mengawal Pemilu 2019 hingga usai tanpa perlu melakukan aksi boikot-boikot semacam itu. Jika memang kecewa apabila unggulannya kalah seperti Jokowi - Maruf yang kalah di Sumatera Barat, Sandiaga meminta kepada seluruh pihak untuk bisa menerimanya dengan lapang dada.
"Mari para elit dan masyarakat semua menyikapi hasil pilpres ini dengan hati yang lapang dan Sumatera Barat sudah sampaikan apa yang jadi pilihannya dan akan kita kawal nanti hasil C1 nya," ucapnya.
Untuk diketahui, jagat media sosial dihebohkan dengan munculnya rencana aksi memboikot Rumah Makan Padang. Aksi boikot ini muncul seusai Jokowi - Maruf Amin kalah telak di Sumatera Barat.
Merujuk hasil real count Komisi Pemilihan Umum, Senin (22/4/2019), perolehan suara Jokowi - Maruf di Sumatera Barat hanya sebesar 13,37 persen. Sementara, pasangan Prabowo - Sandiaga menang telak dengan perolehan 86,63 persen.
Sejumlah pendukung Jokowi - Maruf kecewa terhadap perolehan suara yang begitu kecil di Sumatera Barat. Akun Facebook bernama Satria lantas mengajak para pendukung Jokowi - Maruf untuk melakukan boikot Rumah Makan khas Padang.
"Jadi malas makan di Rumah Makan Padang, kayaknya rakyat yang harus membalas. Bangkrutkan semua Rumah Makan Padang," ujar akun itu seperti dikutip Suara.com, Senin (22/4/2019).
Baca Juga: Jokowi Lantik Mantan Kakor Brimob Polri Jadi Gubernur Maluku Siang Ini
Berita Terkait
-
Sindiran PKPI: Kubu 02 Enggak Punya Data, Kalaupun Ada Prabowo Kalah
-
Kubu Prabowo Janjikan Rekonsiliasi Nasional, Jika...
-
Nasi Padang Diboikot, Andi Arief Takut Warga Jakarta Minta Istana Pindah
-
Nasi Padang Diboikot Jokowi Kalah di Sumatera, Gerindra Komentar Makjlep
-
Gus Maksum Ajak Umat Tak Terpancing Ajakan People Power Rizieq Shihab
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Geger Aqua Disebut Pakai Air Sumur Bor, DPR Turun Tangan: Ini Persoalan Serius!
-
Sembuh dari Tifus, Lisa Mariana Siap Diperiksa Bareskrim Sebagai Tersangka Besok Siang
-
Survei Mengungkap: Program MBG Tuai Kekecewaan Tinggi, Publik Desak Evaluasi
-
Dugaan Skandal Kereta Cepat Whoosh, Jepang Sengaja Dilibatkan untuk 'Goreng' Harga?
-
Periksa Eks Kabiro Umum Kementan, KPK Dalami Soal Rekanan Pengadaan Asam Formiat
-
Gubernur Pramono Anung Ingin 'Boyong' IKJ dari Cikini ke Kota Tua, Begini Reaksi Kampus
-
Prabowo dan Presiden Brasil Punya Angka Keberuntungan 8, Apa Maknanya?
-
Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?
-
Kejutan! Prabowo Jadikan Bahasa Portugis Prioritas di Sekolah: Ada Apa dengan Brasil?
-
Said Didu Bongkar 'Kebohongan' Jokowi Soal Freeport-Blok Rokan: Tak Pernah Negara Ambil Freeport!