Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi - Ma'ruf akan menyampaikan dugaan kecurang yang dilakukan kubu paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Dugaan kecurangan tersebut akan disampaikan ke publik pada Kamis (25/4/2019) besok.
"Karena selama ini mereka begitu masif mengatakan ke publik kecuarangan terjadi dan korbannya 02. Kami akan buktikan, kecurangan-kecurangan itu justru dilakukan oleh pihak 02," ujar Direktur Advokasi dan Hukum TKN Jokowi - Ma'ruf, Ade Irfan Pulungan di Posko Cemara, Jakarta Pusat (24/4/2019).
Irfan kemudian menyinggung kubu Prabowo - Sandiaga yang mengklaim kemenangan di Pilpres 2019 hingga 62 persen. Menurutnya, jika mereka mengkalim menang dari Jokowi - Maruf Amin kenapa ada pendukung yang berharap pemilu 17 April 2019 lalu diulang.
"Logikanya adalah kalau mereka mengklaim kemenangan 62 persen kenapa meminta pemilu di ulang, kalau mereka katakan ada kecurangan, kenapa mereka khwatir, kalau mengatakan ada kemenangan kenapa khawatir dengan adanya kecurangan?" kata dia.
Ia menegaskan, semua tuduhan paslon 02 Prabowo - Sandiaga terkait adanya dugaan kecurangan akan dibantah dengan data yang ada. Irfan menyebut sudah menerima sekitar 25 ribu aduan dugaan pelanggaran.
"Kami akan siapkan rilisnya. Dari 9 April sampai hari ini, pengaduan yang masuk ke posko hotline kami itu sekitar 25 ribu pengaduan, nanti kami akan klasifikasi jenis-jenis pelanggaran," kata dia.
Dalam jumpa pers besok, Irfan berjanji akan membeberkan seluruh data yang dimiliki TKN terkait adanya dugaan kecuranan yang dilakukan kubu paslon 02.
"Pengaduan dan kecurangan yang terjadi yang jelas kami berupaya sedapat mungkin menyampaikan laporan terhadap pengaduan tersebut, baik itu oleh simpatisan pendukung 02, yang menguntungkan 02, artinya kerugian ada di kami," kata dia.
Baca Juga: Kisah Prabowo, Ketua KPPS yang Meninggal Dunia Terkena Serangan Jantung
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor