Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan adanya kesalahan input data perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menguntungkan kedua pasangan calon dalam pemilihan presiden 2019.
Berdasarkan bukti yang dipegangnya, Mahfud mengatakan kesalahan input tidak hanya menguntungkan Jokowi - Maruf Amin. Tetapi, banyak salah input data yang juga menguntungkan Pasangan Capres - Cawapres Nomor 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dalam akun Twitter @mohmahfudmd, Mahfud mengklaim memiliki bukti sebanyak 101 kesalahan. Dalam kesalahan tersebut, baik untung dan ruginya sama-sama berdampak kepada kubu 01 dan kubu 02.
"Saya juga punya bukti banyak bahwa 01 diuntungkan, seperti halnya saya punya bukti banyak bahwa 02 diuntungkan oleh salah entry itu. Kan saya punya bukti sebanyak 101 kesalahan," tulis Mahfud di Twitter seperti dikutip Suara.com, Jumat (26/4/2019).
"Yang pokok, keuntungan/kerugian sama-sama dinikmati dari kesalahan sporadis yang 1/2500 itu. Nanti penentunya kan hitung manual," ujarnya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan soal banyaknya video yang menunjukan kesalahan input data oleh KPU. Kesalahan tersebut dilihat dari berbedanya data suara di C1 dengan data yang telah dimasukan ke website resmi KPU.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyebut, kesalahan input data jumlah penghitungan suara ke dalam sistem hitung (Situng) murni karena faktor human error.
Sebab, penyelanggara pemilu di tingkat daerah mengalami kelelahan, setelah bekerja melebihi waktu.
Arief menyebut bahwa pekerja di KPU bekerja lebih dari 24 jam. Mereka bekerja mulai dari TPS dibuka hingga perhitungan suara usai. Hal itulah yang membuat kesalahan input data tidak dapat lagi dihindarkan.
Baca Juga: Update Real Count KPU Jumat Pagi: Jokowi 56,07% - Prabowo 43,93%
"KPU kabupaten/kota itu sejak dimulai, sudah bekerja over time, mungkin petugas entri ini yang kita memang minta kalau bisa dalam waktu 1x24 jam selesai, kerja ngebut. Jadi tentu kita ada kelelahan," kata Arief di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, (20/4/2019).
Berita Terkait
-
Update Real Count KPU Jumat Pagi: Jokowi 56,07% - Prabowo 43,93%
-
Timses Jokowi Akan Buktikan Kecurangan Pilpres 2019 Dilakukan Kubu Prabowo
-
Bantah Tudingan Hasto, BPN: Tak Usah Rayu Bawaslu, C1 Sifatnya Terbuka
-
Real Count KPU Kamis Malam: Jokowi Geber Gigi 5, Prabowo Belum Bisa Nyalip
-
TKN Respons Klaim Gerindra Prabowo Lebih Diinginkan Keluarga Paspampres
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur