Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mencatat setidaknya ada 55 panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Selain itu, ratusan anggota panwas juga mengalami sakit dan juga menjadi korban aksi kekerasan.
Anggota Komisioner Bawaslu Afifudin mengungkapkan bahwa bukan hanya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS) yang meninggal dunia akan tetapi juga para anggota panwaslu
"Meng-update para korban kelelahan yang berakibat pada sebagiannya meninggal catatan kami di Bawaslu sampai tadi malam sudah 55," kata Afif dalam diskusi bertajuk 'Silent Killer' di D'Consulate Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019).
Sedangkan petugas panwaslu lainnya yang mengalami jatuh sakit sebanyak 480 orang. Afif menerangkan banyak ragam yang dialami oleh petugas selama bekerja saat Pemilu 2019.
Dirinya menceritakan soal seorang panwas yang harus meninggal karena diduga dianiaya di Maluku. Selain itu banyak juga anggota panwas yang mengalami kecelakaan hingga keguguran saat tengah hamil muda.
"Misalnya kemarin di Maluku saya kira ada pengawas kita yang meninggal dan berlumuran darah itu intinya diduga karena penganiayaan. Jadi banyak motif atas kejadian-kejadian yang terjadi, kecelakaan juga banyak dominan," ujarnya.
Afif juga mengatakan bahwa tidak ada tenaga medis khusus yang dipersiapkan guna meminimalisir adanya korban meninggal. Terlebih persiapan tenaga medis tersebut memang tidak pernah masuk dalam persiapan di TPS sendiri.
"Kelihatannya tidak (ada dari puskemas). Tenaga medis memang setahu saya tidak menjadi hal yang secara teknis disiapkan khusus," pungkasnya.
Baca Juga: Pose dengan Deddy Mizwar, Zaskia Adya Mecca : Selamat Kembali Lagi!
Berita Terkait
-
TKN Jokowi: 230 Petugas KPPS yang Gugur di Pemilu Mati Syahid
-
Sekitar 500 TPS Gelar Pemungutan Suara Ulang Besok
-
Update KPU: 230 Petugas KPPS Meninggal karena Kelelahan dan 1.671 Sakit
-
Ketua KPU ke Bawaslu: Ini Server yang Diisukan Ada di Luar Negeri
-
Bantah TKN Jokowi, Bawaslu: BPN Bersurat Resmi, Bukan Lobi Dokumen C1 Plano
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul
-
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Serius Identifikasi Kemiskinan: Bansos Harus Tepat Sasaran
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
FSUI Ungkap Banyak Imam Masjid di Jakarta Belum Fasih Baca Al-Qur'an
-
Kematian Mahasiswa Unnes Penuh Kejanggalan, LPSK Turun Tangan Kantongi Bukti CCTV
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Mabes TNI Batal Laporkan Ferry Irwandi, Pilih Dialog Demi Jaga Persatuan
-
Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit, Kejagung Periksa Putri Jusuf Hamka
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap