Suara.com - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Maman Imanulhaq menyebut ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia karena mengawal demokrasi sebagai syahid yang dijamin masuk surga.
"Mereka yang meninggal itu syahid, karena berjuang dengan keras dan ikhlas mengawal demokrasi agar berjalan aman, transparan, serta adil," kata Maman seperti diberitakan Antara, Jumat (26/4/2019).
Maman menerangkan, petugas KPPS hanya menginginkan proses yang baik di Pemilu 2019. Sehingga menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang dapat mewujudkan kesejahteraan serta keadilan bagi masyarakat.
Terkait banyaknya korban di Pemilu 2019, Maman sebagai timses Jokowi - Maruf Amin merasa prihatin.
"Kami sangat prihatin dan mendoakan agar mereka dapat rahmat dan maghfirah Allah. Dengan adanya 1.695 petugas KPPS yang terkena musibah adalah jumlah yang sangat besar," kata dia.
Politikus PKB itu juga mendorong agar Pemerintah memberi santunan dan perhatian kepada keluarga petugas KPPS yang meninggal dunia maupun yang tengah menjalani perawatan di RS.
Petugas KPPS yang meninggal maupun sakit kata Maman, sebagian besar disebabkan karena kelelahan dan kecelakaan saat bertugas di Pemilu 2019.
KPU berencana memberikan santunan kepada keluarga KPPS yang meninggal dunia dan anggota yang sakit.
Sebelumnya Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan berdasrkan data terbaru Jumat pukul 12.00 WIB sebanyak 230 orang petugas KPPS dikabarkan meninggal dunia dan 1.671 orang sakit.
Baca Juga: Malam-malam, Sandiaga Inspeksi Rekapitulasi Data C1 di Kantor BPN
"Wafat 230, sakit 1.671. Total 1.901 tertimpa musibah," tutur Viryan.
Berita Terkait
-
Tolak Ajakan Kubu Prabowo, Timses Jokowi: untuk Apa TPF Kecurangan Pemilu?
-
TKN Sebut Kubu Jokowi Belum Bicara Wacana PAN Bergabung ke Koalisi
-
TKN Klaim Jokowi Unggul 9 Juta Suara dari Prabowo dan Menang di Luar Negeri
-
Update KPU: 230 Petugas KPPS Meninggal karena Kelelahan dan 1.671 Sakit
-
Doa Salat Gaib di Masjid Agung Jawa Tengah untuk KPPS: Jaga Kerukunan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!