Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menilai tidak perlu dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) Kecurangan Pemilu atau Pilpres 2019 yang diusulkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Ya nggak perlu kan. Kan Pansus sudah ditolak. Pansus juga ditolak. Kemudian pencarian fakta (TPF kecurangan) juga nggak perlu," ujar Wiranto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (29/4/2019).
Wiranto meminta semua pihak untuk tidak meniru lembaga atau badan resmi yang sudah mengatur permasalahan pemilu.
Lantaran, ada badan resmi yang ditunjuk untuk menyelesaikan masalah-masalah pemilu. Lantaran itu, kata Wiranto, TPF kecurangan pemilu tidak diperlukan.
"Kita nggak boleh duplikasi, ada hukum yang sudah mengatur bahwa segala masalah pemilu, sudah ada yang menangani satu badan resmi yang memang sudah ditentukan sebagai badan yang menyelesaikan masalah-masalah pemilu, ya untuk apa lagi badan-badan lain, harus percaya dong," tutur Wiranto.
Mantan Panglima ABRI itu mengibaratkan penyelenggaraan pemilu seperti olahraga sepak bola yang sudah memilik aturan-aturan.
"Kalau kita sepak bola, ada wasit, ada penjaga garis, percaya pada wasit itu nggak kemudian mencari wasit yang lain," ucap dia.
Lebih lanjut, Wiranto berharap semua pihak tidak mengklaim kemenangan, menghitung perhitungan suara ataupun mengklaim adanya kecurangan yang terjadi di Pemilu serentak 2019.
"Jadi ini kan pemilu yang sudah dilaksanakan secara nasional, serentak, direncanakan dengan baik, terlaksana dengan baik, nggak bisa kemudian mengklaim sendiri, menghitung sendiri, mengklaim sendiri, mendeklarasikan sendiri, orang lain ngomong nggak boleh, kemudian menuduh yang lain curang, ini apaan ini," tandasnya.
Baca Juga: BPN: Prabowo Menang pun Kami Ungkap Kecurangan Pemilu
Sebelumnya, dalam akun Twitter @PriyoBudiS, Priyo mengajak TKN untuk bersama-sama BPN melawan kecurangan tersebut. Caranya, kata dia, ialah dengan membentuk tim pencari fakta (TPF) kecurangan Pemilu maupun Pilpres.
"Nah, kalau TKN juga mengklaim banyak kecurangan, ayo kita dukung bersama pembentukan TPF kecurangan pemilu/pilpres dan kita undang lembaga-lembaga internasional untuk ikut. Setuju?" tulis Priyo seperti dikutip Suara.com, Jumat (26/4/2019).
Berita Terkait
-
BPN: Tim Pencari Fakta Bukan Untuk Delegitimasi KPU dan Bawaslu
-
Wiranto Sebut Partisipasi Pemilu Capai 80 Persen, PDIP: Angka Dari Mana?
-
Tolak Ajakan Kubu Prabowo, Timses Jokowi: untuk Apa TPF Kecurangan Pemilu?
-
Klaim Sama-sama Dicurangi, Priyo Ajak TKN Bergabung ke Prabowo Bentuk Tim
-
Sebut BPN Lakukan Demokrasi Ugal-ugalan, TKN Kasihan pada Prabowo
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia