Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal atua BKPM mencatat investasi yang masuk pada kuartal I 2019 sebesar Rp 195,1 triliun. Raihan itu naik 5,3 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 185,3 triliun.
Kepala BKPM, Thomas Lembong menjabarkan raihan investasi tersebut terdiri dari l Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 87,2 triliun atau meningkat 14,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 107,9 triliun atau turun 0,9 persen periode yang sama tahun lalu.
"Mengacu data kuartal l Tahun 2019 terjadi tren pasitif terhadap pertumbuhan PMA yang semula pada Triwulan IV Tahun 2018 adalah -11,6 persen menjadi -0,9 persen pada Triwulan I Tahun 2019," kata Thomas dalam keterangannya, Selasa (30/4/2019).
BKPM juga mencatat, realisasi investasi (PMDN dan PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) diantarnyav Jawa Barat (Rp 37,3 triliun, 19,1 persen), DKI Jakarta (Rp 24,7 triliun, 12,7 persen), Jawa Tengah (Rp 21,4 triliun, 11,0 persen), Jawa Timur (Rp 12,6 triliun, 6,5 persen), dan Banten (Rp 12,5 triliun, 6,4 persen).
Sementara, realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 85,8 triliun meningkat 16,7 persen dari periode yang sama pada tahun 2018 sebesar Rp 73,5 triliun.
"Capaian ini (luar jawa) disumbang oleh Investasi di Indonesia bagian timur, khususnya di sektor pengolahan hasil tambang yang sangat penting untuk peningkatan ekspor. Selain sektor tersebut, sektor pariwisata di Indonesia bagian timur berpotensi untuk terus dikembangkan, terutama pariwisata bahari maupun wisata minat khusus, yang tentunya akan dapat mendiversifikasi destinasi wisata di Indonesia," tutur dia.
Sedangkan, realisasi investasi (PMDN dan PMA) berdasarkan sektor usaha (5 besar) yaitu Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 37,3 triliun, 19.1 persen), Listrik, Gas, dan Air (Rp 33,2 triliun, 17 persen), Konstruksi (Rp 19,5 triliun, 10 persen), Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 18,8 triliun, 9,7 persen), serta Pertambangan (Rp 15,1 triliun, 7,7 persen).
Berita Terkait
-
Jokowi Geram Proses Perizinan Investasi Ruwet Banyak Aturan
-
Prabowo Kerap Singgung Investasi Asing, Begini Penjelasan Kepala BKPM
-
Siapapun Presidennya, BKPM Minta Perizinan Investasi Dipermudah
-
INDEF: Indonesia Masih Butuh Investasi Asing
-
Investor Asing Makin Naksir Indonesia, Aliran Modal per Februari Rp 63 T
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?