Suara.com - Kepolisian Selandia Baru pada Selasa (30/4/2019) menahan seorang pria di Kota Christchurch setelah menerima laporan akan kemungkinan ancaman bom di kota itu.
Kota Christchurch merupakan tempat 50 orang terbunuh dalam serangan teroris dari seorang pria bersenjata di dua masjid pada Maret 2019 lalu.
Polisi menutup jalan-jalan di kawasan Phillipstown di kota yang berada di South Island itu. Tim penjinak bom serta para awak ambulans, pemadam kebakaran dan tanggap darurat telah dikirim ke lokasi, menurut pernyataan polisi.
"Seorang pria berumur 33 tahun ditangkap dan sedang diperiksa polisi mengenai kejadian tersebut," bunyi pernyataan itu sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Selasa sore.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa kawasan bebas terbang telah diterapkan.
Belum ada penjelasan lebih terperinci mengenai kejadian tersebut, namun media Selandia Baru melaporkan ada kemungkinan ancaman bom.
Surat kabar New Zealand Herald mengatakan polisi dipanggil karena ada "ancaman bahan peledak."
Juru bicara layanan St John Ambulance mengatakan ambulans disiagakan atas permintaan polisi tetapi belum menangani pasien.
Diketahui, 50 orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka dalam serangan di masjid Al Noor dan Linwood pada saat salat Jumat berlangsung di Christchurch pada 15 Maret. Peristiwa itu merupakan serangan paling buruk dalam sejarah penembakan di Selandia Baru.
Baca Juga: Selandia Baru Beri Izin Tinggal Permanen Bagi Korban Penembakan Masjid
Pihak berwenang mendakwa warga Australia Brenton Tarrant (28), tersangka supremasi putih, atas pembunuhan terhadap 50 orang tersebut.
Serangan masjid yang mengguncang Selandia Baru itu mendorong pemerintah untuk dengan cepat memperketat undang-undang kepemilikan senjata.
Berita Terkait
-
Pelat Nomor "Jokowi" Ada di Selandia Baru, Keren Sampai "Mantul"
-
Selandia Baru Beri Izin Tinggal Permanen Bagi Korban Penembakan Masjid
-
4 Wisata Ramah Lingkungan yang Wajib Dicoba di Selandia Baru
-
Facebook Masih Siarkan Serangan Teroris Kulit Putih di Masjid Selandia Baru
-
Selandia Baru: Facebook Tak Bisa Dipercaya, Moralnya Bangkrut
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember