Suara.com - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami mengakui terpidana kasus suap e-KTP, Setya Novanto tak lagi sedang berada di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Sebab, menurutnya, alasan Setnov tak berada di lapas karena sedang dibantar untuk bisa menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Hal disampaikan Sri menanggapi kabar Setnov yang ramai diperbicangkan karena eks Ketua DPR RI itu kepergok sedang berada di warung padang di area Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) pada Senin (29/4/2019) kemarin.
"Kami bentuk tim untuk melakukan pendalaman kok bisa yang bersangkutan makan di rumah makan itu. Ternyata memang ingin makan bubur dan angin-angin. Ini yang kami dapatkan informasi," ujar Sri Puguh di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019).
Menurut Sri, alasan pembantaran itu dilakukan karena Setnov menderita penyakit vertigo selama berada di Lapas Sukamiskin. Dia mengatakan setelah mendapat informasi tersebut, memang Setnov mendapatkan rekomendasi untuk rawat inap langsung oleh dokter RSPAD yang dikeluarkan sejak 24 April 2019.
Sri menambahkan, petugas juga telah meminta surat jaminan dari keluarga untuk memastikan Setnov tak melarikan diri selama menjalani perawatan medis di RSPAD.
"Kami antisipasi dan seterusnya ada surat jaminan keluarga agar tidak melarikan diri," kata Utami
Utami pun memastikan, Lapas Sukamiskin, Bandung sudah melewati sesuai prosedur untuk memberikan izin agar eks Ketua Umum Partai Golkar itu bisa dibantarkan ke rumah sakit.
Tag
Berita Terkait
-
Setya Novanto Terlihat di Restoran Padang RSPAD, Ini Kata KPK
-
Santap Nasi Padang di Kantin, Setnov Tak Ada di Sukamiskin Sejak 24 April
-
Telisik Keterlibatan Markus Nari di Kasus E-KTP, KPK Panggil 5 Saksi
-
Ditanya soal Penambahan Anggaran Proyek e-KTP, Setnov Sebut Nama Mekeng
-
Jadi Saksi Kasus Markus Nari, Setya Novanto Penuhi Panggilan KPK
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran