Suara.com - Sejarawan Israel Ilan Pappe mengatakan kepada Anadolu Agency, dalam sebuah wawancara eksklusif, bahwa kebijakan Timur Tengah Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terutama dukungan penuhnya untuk Israel, kemungkinan akan melukai orang-orang Yahudi di seluruh dunia.
"Di luar Israel, orang-orang yang pro terhadap negara itu adalah mereka yang menentang keadilan dan mendukung rasisme," kata Pappe, direktur Pusat Eropa untuk Studi Palestina di Universitas Exeter, Amerika Serikat seperti dilansir dari kantor berita Anadolu, Sabtu (4/5/2019).
"Saya memberi tahu orang-orang Yahudi Israel: Sekarang Anda berpikir bahwa Zionisme baik untuk Anda karena Anda adalah orang-orang istimewa. Tapi dalam jangka panjang, itu akan menjadi hal yang buruk bagimu," tambah Pappe.
Sejak mengambil alih kursi kepresidenan pada 2016, Trump dan pemerintahannya telah membuat sejumlah keputusan yang bertentangan dengan kepentingan negara Arab dan Palestina.
Kebijakan tersebut termasuk pemotongan bantuan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel secara sepihak, menutup kantor Organisasi Pembebasan Palestina di Washington, dan mengakui hak Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah.
Mengenai rencana perdamaian Timur Tengah AS yang disebut "Kesepakatan Abad Ini", Pappe mengatakan Trump telah menancapkan paku terakhir ke peti mati solusi dua negara.
"Ini akan dipahami lebih baik setelah kita mengetahui ketentuan kesepakatan," ujar dia.
Rincian "Kesepakatan Abad Ini" masih belum jelas, namun, menurut pernyataan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman baru-baru ini, rencana itu akan memberi Israel bagian penting dari Tepi Barat yang dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional.
"Beberapa orang, terutama mereka yang berada di Tepi Barat yang diduduki, secara keliru percaya bahwa solusi dua negara akan mengakhiri kendali Israel atas tanah itu," kata Pappe.
Baca Juga: Karikatur PM Israel Jadi Anjing Presiden Donald Trump, NY Times Minta Maaf
"Tetapi mereka akan segera menyadari bahwa bukan itu masalahnya. Kita sedang berurusan dengan negara apartheid [Israel] atas seluruh Palestina yang bersejarah," tambah dia.
Ekstremisme Meningkat
Mengenai pemilu Israel bulan lalu, di mana Benjamin Netanyahu kembali terpilih sebagai perdana menteri untuk masa jabatan kelima dan partai-partai kiri memperoleh hasil lebih buruk dari yang diharapkan, Pappe mengatakan bahwa seseorang tidak bisa menjadi seorang kiri dan seorang Zionis secara bersamaan.
"Ini adalah hasil yang tak terelakkan dari paham Zionis. Anda tidak bisa menjadi seorang kiri dan Zionis. Anda tidak bisa menjadi seorang kiri dan penjajah. Anda hanya bisa jadi seorang penindas atau penjajah atau tidak sama sekali," tutur dia.
Dalam pemilihan umum 9 April, partai-partai kiri terkemuka Israel - Buruh dan Meretz - hanya berhasil merebut 10 dari 120 kursi di Knesset (parlemen Israel).
Pappe percaya kebangkitan partai ekstremis sayap kanan baru-baru ini di Israel telah menunjukkan wajah sebenarnya dari paham Zionis yang dianut oleh mayoritas Yahudi Israel.
Berita Terkait
-
Karikatur PM Israel Jadi Anjing Presiden Donald Trump, NY Times Minta Maaf
-
Peneliti Palestina: Lebih 50.000 Anak Bawah Umur Ditangkap Israel
-
Sulitnya Orang Yahudi Ortodoks Indonesia Dapat Makanan Halal
-
Israel Bebaskan Tahanan dengan Imbalan 2 Jasad Tentara Mereka
-
Ungguli Trump dan Putin, Jokowi Disebut Media Asing Pemimpin Terpopuler
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka