Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan sudah memenuhi permintaan artis sekaligus dokter bedah estetika Teuku Adifitrian alias Tompi, untuk berdiskusi dengan istrinya terkait banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pemilu 2019 yang meninggal dunia. Tompi meminta hal tersebut lantaran Istri Fahri Hamzah diketahui juga sebagai dokter.
Fahri menuturkan, hasil diskusinya dengan istri menyebut Ketua KPPS yang menjadi korban harus diperiksa satu-satu. Untuk mendiagnosis penyebab kematian dari para anggota KPPS, ia menyebut tidak bisa disimpulkan menyeluruh.
"Kata istri saya diagnosa orang sakit itu satu-satu. Tidak bisa umum. Tiba-tiba ada orang capek, meninggal, capek, meninggal. Itu tidak ada. Itu (karena) politik itu," ujar Fahri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Ampera, Selasa (7/5/2019).
Ia kemudian tetap pada pendiriannya yang mengatakan ratusan anggota KPPS yang meninggal tidak lazim. Ia menyebut ada unsur politik pada kejadian banyaknya anggota KPPS yang sakit hingga meninggal.
Menurutnya, tidak mungkin jumlah ratusan anggota KPPS seluruhnya meninggal karena kecapean. Untuk itu ia meminta agar mereka diperiksa secara detail untuk menentukan penyebab kematiannya.
"Ya tapi tidak bisa begitu. Orang mati itu masa' divonis, capek mati, capek mati, tidak bisa. Meninggal itu satu peristiwa yang harus diketahui," katanya.
Terkait permintaan Tompi, Fahri memastikan tidak akan menantang balik Tompi. Ia justru menyebut Tompi sebagai dokter politik.
"Tidak lah, sudah dia dokter politik," pungkas Fahri.
Untuk diketahui, Fahri Hamzah sebelumnya mencibir banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia ketika bertugas pada Pemilu dan Pilpres 2019.
Baca Juga: Ma'ruf Amin: MUI Tak Akan Ambil Peran Politik Terkait Teknis Pemilu
Namun Cibiran Fahri tersebut menuai komentar pedas dari artis sekaligus dokter bedah estetika, Tompi.
Awalnya, Fahri Hamzah menyebut ada hal yang mencurigakan pada kematian ratusan petugas KPPS saat proses penghitungan suara Pemilu 2019. Menurut Fahri Hamzah, tidak ada orang yang meninggal karena kelelahan.
"Tidak ada orang meninggal karena capek. Tidak ada orang capek lalu bunuh diri. Pekerja Romusha dan perbudakan tidak mati. Mati kalau disiksa atau setelah tahunan kerja paksa," kata Fahri Hamzah seperti dikutip Suara.com, Senin (6/5/2019).
Cuitan Fahri Hamzah terebut mendapatkan beragam komentar dari warganet. Tompi ikut memberikan komentar yang cukup telak untuk Fahri Hamzah atas cuitan tersebut.
"Duh komentarnya enggak bergizi nih. Sering-seringlah diskusi medis sama istrinya biar komentar bekas wakil rakyat ini lebih bermakna dan bertanggungjawab," balas Tompi.
Berita Terkait
-
TKN: Usul Fahri Hamzah Ibu Kota Pindah ke Kepulauan Seribu Tak Konstruktif
-
KPU Persilakan Fahri Hamzah Buat Investigasi Penyebab Kematian Petugas KPPS
-
Minta Kasus Ratna Disetop, Fahri Hamzah: Orang Setiap Hari Juga Bohong
-
Tak Tertarik Cari Alasan Ratna Buat Hoaks, Fahri Hamzah Sebut Bukan Anaknya
-
Fahri Hamzah: Ratna Minta Maaf dan Akui Bohong Saya Rasa Sudah Selesai
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?
-
Keterlibatan Pelajar Berunjuk Rasa Meningkat: Bukti Kesadaran Dini Melawan Sistem yang Menindas!
-
Detik-detik Pria Berjilbab Rampok Mobil Pajero Sport di Bandara
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan