Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut bentuk ancaman yang paling nyata dan berbahaya adalah mindset (pola pikir).
Hal ini dikatakan Ryamizard dalam acara Simposium Ancaman Perang Mindset Pada Era Keterbukaan Informasi, di Gedung A H Nasution, Jalan Medan merdeka Barat, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
"Ancaman yang sangat nyata dan paling berbahaya adalah mindset," ujar Ryamizard.
Ryamizard menuturkan ancaman yang paling berbahaya yaitu berupaya untuk mengubah ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila.
"Yang paling berbahaya yaitu ancaman terhadap mainset bangsa Indonesia yang berupaya untuk mengubah Ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila itu alat pemersatu, begitu alat pemersatu dipecah, ini harus dipahami. Tapi ya dia lebih banyak enggak paham gitu, enggak jelas hoaks-hoaks itu," tutur dia.
Menurutnya, ancaman mindset bersifat masif dan terstruktur melalui pengaruh budaya saat ini. Namun yang paling ditakuti adalah adanya pemaksaan terhadap paham khilafah.
"Ancaman mindset ini bersifat masif, dan terstruktur yang terus berupaya urusan mindset. Melalui pengaruh budaya saat ini. Tapi yang paling kita takuti adalah memaksakan yaitu paham khilafah. Ancaman khilafah ini sudah terang-terangan ingin mengganti ideologi negara Pancasila," kata dia.
"Kenapa Pancasila ini harus dilestarikan, tapi kalau kita biarkan mindset sudah tertanam 20-30 tahun lagi yang jadi presiden, Kapolri entah siapa, khilafah selesai negara. Sebelum selesai pasti perang, selesai negara ini. Karena itu kita antisipasi," sambungnyam
Sementara itu ancaman nyata yakni ancaman teroris, bencana alam, cyber, pencurian sumber daya alam dan lainnya. Namun yang ancaman yang terus menerus adalah ancaman teroris.
Baca Juga: BIN Sebut 22 Mei Ada Teror, KPU: People Power Sudah Terjadi 17 April
"Tapi yang terus menerus adalah teroris. Baru-baru di Sibolga. Kedua bencana alam. Teroris akan terus, kemudian narkoba, sehari setahun mati. Pemberontakan harus diselesaikan. Ini acaman nyata dan akan terus. Artinya Alutsista yang kita buat itu buat menghadapi itu. Bukan yang belum nyata kita macam-macam. Susunan bertempur TNI, kalau ancaman sesuaikan. Mudah-mudahan ke depan berjalan dengan baik," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ryamizard: Prabowo Teman Saya, Tapi...
-
Tulis Surat dari Singapura, SBY: Kampanye Akbar Prabowo Tak Lazim
-
Debat Khilafah dengan MUI, Gus Nadir: Kenapa Tim HTI dan 02 Bersorak?
-
Heboh Video Diduga Kapolsek Pamekasan Arahkan Warga Dukung Jokowi-Maruf
-
PSI Ragukan Pernyataan Ustaz Bachtiar Nasir soal Isu Khilafah
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik