Suara.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Mardani Ali Sera memberi tanggapan tentang banyaknya korban yang berjatuhan setelah Pemilu 2019, termasuk lebih dari 500 petugas KPPS meninggal dunia.
Ia mengatakan kepada Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, Rabu (8/5/2019), DPR tak ingin terburu-buru melakukan evaluasi total.
"Yang jelas kan waktu itu pertimbangan MK memutuskan, salah satunya mengurangi pemborosan waktu, mengurangi konflik atau gesekan horizontal di masyarakat, kemudian disebutnya akan memperhemat biaya yang dikeluarkan, memperkuat sistem presidential," ujar Najwa Shihab.
"Adakah hal-hal yang memang ketika itu tidak terbayangkan, konsekuensi logis dari keputusan ini, Bang Mardani?" tanya Najwa.
Mardani Ali Sera kemudian menjawab, saat ini DPR tak ingin melakukan evaluasi total secara terburu-buru. Hal itu, menurut keterangannya, sudah dibicarakan dengan para penyelenggara pemilu.
"Kami sendiri tentu sekarang ini tidak ingin cepat-cepat melakukan evaluasi total karena sudah komunikasi dengan teman-teman KPU, Bawaslu, DKPP," kata Mardani Ali Sera.
"Mereka, para penyelenggara ini, Undang-Undang 7 Tahun 2017 penyelenggara itu tiga: KPU, Bawaslu, DKPP," tambahnya. "Peserta pemilu juga tiga, jangan lupa, capres-cawapres, partai politik, dan para calon anggota DPD."
Berdasarkan penjelasan Mardani Ali Sera, terkait keputusan tentang penyelenggaraan Pemilu 2019, MK sebenarnya memiliki niat baik untuk menggelar pemilu serentak, yakni demi menghindari 'politik dagang sapi'.
"Tadi Prof Hamdi Muluk bilang, ada politik dagang sapi, ketika pileg atau pilpres, maka siapa dapat angka, itu yang menjadi tiket, tentu ini bisa dihilangkan, niatnya," jelas Mardani Ali Sera.
Baca Juga: KPU DIY Mencatat 12 Petugas KPPS di Wilayahnya Meninggal
"Tadinya ada pileg dan pilpres terpisah, dua kali kerja, dijadikan satu. Secara kerangka teoritisnya, MK sudah benar, apalagi MK sifatnya final dan mengikat," imbuhnya.
Namun, ia kemudian mengatakan, masalah yang sebenarnya terletak pada detail pelaksanaan pemilu serentak pada 2019 ini.
"Tetapi ada problem, the evil in the detail," katanya.
Dirinya lalu mengatakan telah berupaya meringankan beban kerja petugas dengan mengurangi jumlah pemilih dalam setiap TPS.
"Saya mendampingi teman-teman KPU buat simulasi. Ketika satu TPS DPT-nya 500, itu sampai jam 2 dini hari, makanya kenapa sekarang TPS-nya cuma 300," tutur Mardani Ali Sera. "Karena ketika kita buat simulasi untuk 300 sampai jam 12 malam, baru simulasi."
Dia kemudian mengimbau seluruh penyelenggara dan peserta pemilu serta masyrakat untuk membahas masalah dalam pemilu dengan tuntas secara bersama-sama.
Tag
Berita Terkait
-
Ingatkan Pemerintah Soal Pemborosan, Legislator PKS: Perlu Dijelaskan Apa Itu Ibu Kota Politik
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Komisi II DPR Kritik Keras Keputusan KPU Jadikan Ijazah Capres Informasi Rahasia
-
Khawatir Gejolak Sosial, Komisi II DPR Minta Mendagri Setop Efisiensi Transfer Dana ke Daerah
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya