Suara.com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menjelaskan bahwa ada penunggang gelap yang berdiri di lingkaran pasangan calon presiden dan wakil presiden. Tujuan penunggang gelap tersebut mulai dari mengubah dasar negara, memecah belah negara hingga tawar menawar untuk suatu jabatan.
Boni mengungkapkan bahwa penunggang gelap tersebut sudah dipastikan akan "menempel" pada capres - cawapres untuk memenuhi tujuannya. Namun, bagi penunggang gelap seperti teroris, disebut Boni tidak ada di dalam lingkaran capres - cawapres tetapi juga memanfaatkan dengan apa yang dilakukan oleh pebisnis politik untuk mengacaukan negara.
"Iya otomatis (di lingkaran). Pebisnis politik ini kan mainnya di sekitar para kandidat. Tapi teroris kelompok yang terpisah. Dia melihat kekacauan ini momentum untuk bermain," ungkap Boni dalam diskusi bertajuk "Gejolak Pemilu 2019" di Resto Ammarin, Plaza Sentral, Jakarta Sentral, Sabtu (11/5/2019).
Boni memaparkan bahwa pebisnis politik tersebut memiliki tujuan, yakni mengajak massa ke arah kericuhan untuk memuluskan upaya tawar menawar terkait dengan kepentingannya. Menurutnya, tawar menawar itu meliputi kepentingan politik ataupun ekonomi.
"Bargaining itu soal kalau saya menerima kamu sebagai pemenang pemilu, ya saya nanti di bisnis dapat apa, saya nanti bagaimana. Posisi politik orang, saya kira-kira akan dapat jatah di mana. Itu biasa. Jadi mereka ingin bangun politik tukar guling aja," ujarnya.
Karena itu, Boni meminta para pendukung masing-masing capres - cawapres untuk lebih waspada dengan adanya skenario yang dibuat oleh pebisnis politik tersebut. Pasalnya, jika diamati Boni melihat Pemilu 2019 yang sesungguhnya bukan untuk kepentingan masyarakat namun kepentingan elite.
"Itu bicara bargaining, masyarakat harus lebih kritis melihat permainan elite ini, karena sesungguhnya ini kepentingan elite saja kok, bukan persoalan masyarakat, rakyat dimanfaatin saja," tandasnya.
Baca Juga: Status Cekal Dicabut, Kivlan Zein Janji Manut Panggilan Bareskrim
Berita Terkait
-
Boni Hargens: FPI Dibentuk untuk Mendukung Berdirinya Negara Khilafah
-
Pebisnis Politik Tunggangi Pemilu, Direktur LPI: Mereka Ahli Buat Kerusuhan
-
Boni Hargens: Ada Penumpang Gelap Ingin Kacaukan Negara
-
Perludem: Caleg Hanya Jadi Bayang-bayang Capres di Pemilu Borongan
-
Perludem: Pemilu 2019 Adalah Ketidakadilan Bagi Petugas dan Pemilih
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG