Suara.com - Seorang janda yang masih berusia belia yakni akhir 20-an tahun, di Hapur Uttar Pradesh, India, tengah berjuang menantang maut setelah membakar dirinya sendiri. Kekinian, ia dirawat karena 90 persen tubuhnya terbakar di rumah sakit swasta New Delhi.
Perempuan tersebut, seperti diberitakan India Today, Selasa (14/5/2019), membakar dirinya pada bulan lalu.
Penyebab yang membawa perempuan itu ke tindakan nekat bakar diri adalah kisah tragis tentang perdagangan manusia, pelecehan seksual, dan tidak adanya tindakan polisi.
Ia dijual oleh ayah dan bibinya seharga Rs 10 ribu atau setara Rp 2 juta, kepada seorang lelaki yang berulang kali memekosanya.
Seperti diberitakan Times of India, lelaki yang membelinya itu memerkosa perempuan malang itu bersama rekan-rekannya.
Perempuan tersebut dijual sang ayah dan bibi sebagai “barang tukar tambah”, lantaran memiliki utang kepada lelaki tersebut.
Setelahnya, perempuan tersebut melapor ke polisi. Namun, aparat kepolisian setempat ogah menindaklanjuti pelaporan tersebut.
“Petugas polisi menolak untuk mengajukan tuntutan dan menangkap para pelaku,” tulis Ketua Komisi Perempuan India Swati Maliwal dalam surat kepada para pejabat untuk memperjuangkan kasus tersebut.
"Ketidakpekaan dan perilaku memalukan dari polisi ini memaksa penyintas mengorbankan dirinya sendiri,” tulis Swati dalam surat tersebut.
Baca Juga: Ada di India, Jatayu Earth jadi Patung Terbesar di Dunia
Karena tak kunjung mendapatkan keadilan, perempuan itu akhirnya membakar dirinya sendiri pada tanggal 28 April 2019.
Kekinian, Komisi Perempuan India menuntut kompensasi bagi korban serta penyelidikan atas tidak adanya tindakan oleh polisi Hapur.
Polisi Hapur akhirnya menetapkan kasus pemerkosaan oleh 14 pelaku. Sementara ini, polisi Hapur masih melakukan penyelidikan.
Tag
Berita Terkait
-
Seru, Setelah Kolaborasi dengan Suzuki, Toyota Gandeng Mazda
-
Ada di India, Jatayu Earth jadi Patung Terbesar di Dunia
-
Dilarang Ayah Ganti Kelamin, Pria 21 Tahun Nekat Bunuh Diri
-
Buang Hajat di Hutan, Pria Ini Tewas Diterkam Macan Tutul
-
Ketahuan Coblos Partai Pemerintah, Istri Dipukuli Suami, Anak, dan Mertua
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu