Suara.com - Sahana Khatoon, perempuan Muslim di Distrik Chanho ranchi, Jharkhand, India, dipukuli suami dan keluarganya sendiri hanya gara-gara memberikan hak suaranya untuk Bharatiya Janata Party—partai berhaluan kanan yang berkuasa di negeri tersebut.
Sahana, seperti diberitakan opindia.com, Selasa (7/5/2019), mengakui mencoblos BJP saat pemilu karena terkesan oleh kebijakan Perdana Menteri Narendra Modi.
Kesal terhadap pengakuan sang istri, sang suami bernama Kudus Ansari bersama anggota keluarganya memukuli Sahana.
“Setelah saya mencoblos tanggal 29 April, saya pulang ke rumah. Di sana saya ditanya oleh suami, siapa yang kucoblos. Aku bilang, mencoblos BJP. Aku langsung diserang oleh putraku sendiri, Osama,” tutur Sahana.
Setelah diserang Osama, keluarga bukannya membantu malah ikut memukuli Sahana. Mereka juga mengusir Sahana dari rumah karena dianggap mencoreng komunitas Muslim.
Tapi, Sahana tetap bertahan di rumah itu sembari menegaskan memilih partai mana pun adalah hak demokratisnya.
Semua itu berlanjut ketika sang suami, Kudus Ansari pulang ke rumah pada tanggal 4 Mei. Ketika itu, keluarganya mengadukan Sahana yang mencoblos BJP.
Mendapat pengaduan itu, Ansari justru menganiaya Sahana memakai tongkat. Akibatnya, Sahana memutuskan pergi dari rumah untuk kembali ke rumah orangtuanya di desa Pandra, Kuru Tehsil, Lohadaga, Jharkhand.
Minggu (5/5) akhir pekan lalu, Sahana kembali ke desanya untuk mengajukan laporan kepada aparat kepolisian terhadap suami dan mertuanya.
Baca Juga: Diterjang Topan Fani, 34 Orang di India Tewas
“Laporan sudah diterima dan tengah diselidiki. Setelahnya, baru akan ditentukan langkah yang bakal diambil terhadap para pelaku,” kata komandan kepolisian Chanho, Rajendra Rajak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana