Suara.com - Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sekaligus putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, merespons pernyataan negatif tantenya, Rachmawati Soekarnoputri mengenai sang bunda.
Rachmawati—Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra—menuding sang kakak melakukan makar ketika menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Tidak usah di bulan Ramadan yang suci ini saling menghujat, saling bicara yang tidak baik dan hawanya tidak positif," ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Ia menuturkan, tudingan tantenya terhadap sang ibu itu adalah bagian dari dinamika politik Pilpres 2019.
Karenanya, ia berharap semua pihak adem sembari menunggu pengumuman resmi pemenang pilpres oleh KPU pada tanggal 22 Mei.
"Lihat saja tanggal 22 Mei nanti, bagaimana proses demokrasi di Indonesia ini berjalan. Hasil tersebutlah yang harusnya bisa diterima oleh semua pihak,” tuturnya.
Sebelumnya, Rachmawati Soekarnoputri mengakui heran saat mendengar nama Mayjen (Purn) Kivlan Zein dilaporkan ke polisi atas dugaan melakukan upaya makar.
Menurutnya, yang seharusnya disebut sebagai aktor makar adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Rachmawati menceritakan, Megawati sebenarnya melakukan tindakan makar saat menjabat sebagai wakil presiden ke-4 RI.
Baca Juga: Dituduh Tilep Duit Rp 7 Miliar, Rachmawati Soekarnoputri Juga Merasa Ditipu
Saat itu, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur telah menunjuk Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail sebagai Kapolri.
Namun, Megawati malah melakukan pembangkangan terhadap atasan, dengan mengajukan Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro hingga menciptakan konflik di internal Polri.
"Bicara secara objektif yang disebut makar itu adalah Megawati Soekarnoputri, ketika Gus Dur memerintah," kata Rachmawati saat ditemui di kediamannya, Jalan Jati Padang Raya, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
"Dia pecah belah lagi TNI Polri moncongnya yang namanya Jenderal Ryamizard sebagai KSAD. Saya ingat sekali, saya ada di istana sama Gus Dur. Itu moncongnya sudah diarahkan ke Istana. Itu yang namanya makar unsurnya masuk, menggunakan kekuatan bersenjata," sambungnya.
Karena itu, Rachmawati heran terhadap sikap yang dilakukan pemerintah dengan menyeret para pendukung Prabowo – Sandiaga, termasuk Kivlan Zein, ke jalur hukum karena disebut makar.
Menurutnya para pendukung Prabowo - Sandiaga melakukan hal lazim untuk mengungkapkan kritik kepada pemerintah.
Berita Terkait
-
Digadang-gadang Jadi Ketua DPR, Puan: Saya Masih Fokus Jadi Menko PMK
-
Tak Sesuai Ajaran Bung Karno, Rachmawati Sebut Megawati Biang Kerusuhan
-
KPPS Berguguran, Rachmawati Singgung Kopi Sianida Jessica Hingga Genocide
-
Bela Prabowo, Rachmawati Tuding Paham Khilafah Ada di Lingkaran Jokowi
-
Kivlan Zein Dituding Makar, Rachmawati Sebut Mega Pelaku Makar Sesungguhnya
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami