Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menyebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membuka peluang penyebaran komunisme semakin subur di Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya lantaran melihat Megawati menjadi bagian dari pemerintah yang mengajarkan rakyat untuk berbuat tidak adil.
Rachmawati memahami apabila Megawati enggan kehilangan posisi sebagai penguasa. Namun menurutnya Megawati justru mempertahankan kekuasaannya dengan bertindak secara curang.
"Mau tidak kehilangan kekuasaan. Kekuasan betul tapi harus bicara tentang keadilan yang jurdil, tidak berbuat dengan kecurangan. Ini mengajarkan kepada rakyat kita untuk tidak berbuat adil," kata Rachmawati saat ditemui di kediamannya, Jalan Jati Padang Raya, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
Apa yang dilakukan Megawati menurutnya malah merangsang rakyat untuk bergerak melawan pemerintahan.
Ia mencontohkan hal tersebut kepada paham komunisme yang digagas oleh filsuf Karl Marx di mana paham tersebut memperlihatkan kondisi masyarakat yang tidak lagi membutuhkan sosok pemimpin dan tidak membutuhkan negara sebagai lembaga kewenangan vertikal.
"Yang namanya kelas bawah melakukan perlawanan terhadap kelas atas itu membuka peluang dari jargon-jargon komunisme. Ketidakadilan itu membuka peluang jargon komunisme masuk di negara kita," ujarnya.
Karena itu Rachmawati meminta agar tidak membingkai Megawati sebagai sosok pancasilais. Pasalnya, selain keputusannya, Megawati saat menjadi Presiden ke-5 RI menandatangani amandemen ketiga dan keempat UUD 1945 yang dinilainya sebagai bentuk keinginan Megawati menjalankan pemerintahan secara liberal kapitalistik, Rachmawati juga menilai kalau Megawati membiarkan kemiskinan dan ketidakadilan mengundang komunisme semakin subur di Indonesia.
"Jangan bicara Megawati tetap pancasila. Ketidakadilan, kemiskinan, pengangguran dan ini buah daripada amandemen menjadi demokrasi kita liberal kapitalistik. Ini nggak sesusai dengan ajarannya bung Karno, mbok dia sadar gitu... Makanya saya bilang biang kerusuhannya itu Mega dan ini membuka peluang komunisme tumbuh subur," tandasnya.
Baca Juga: KPPS Berguguran, Rachmawati Singgung Kopi Sianida Jessica Hingga Genocide
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji