Suara.com - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengaku pihaknya sudah 'mencium' adanya gerakan people power di wilayah Jabodetabek. Namun, jumlahnya belum banyak.
"Di sekitar Jakarta, Bogor ada, Depok, Tanggerang dan Bekasi juga. Kalau di wilayah lain kecil dan kita harapkan tidak terlalu banyak," kata Dedi saat ditemui di Kantor Radar Bogor, Kamis (16/5/2019).
Dedi menambahkan, sampai saat ini Polri masih terus melakukan pelacakan adanya gerakan tersebut melalui media sosial. Ia pun berharap agar tokoh agama setempat untuk meredam gerakan tersebut.
"Kita mengimbau kepada masyarakat melalui tokoh agama untuk bisa meredam massanya," ungkap Dedi.
Sementara, Polri juga berharap agar pihak-pihak yang merasa dirugikan atau tidak menerima dengan proses Pemilu untuk menyampaikan aspirasinya melalui koridor-koridor konstitusional yang disediakan.
"Sampaikan aspirasi lewat koridor konstitusional sesuai Undang-Undang 1998 dengan memperhatikan Pasal 6. Jika pasal itu dilanggar Polri dapat lakukan pembubaran sesuai Pasal 15," tandasnya.
Untuk diketahui, Dewan Pengarah BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Fadli Zon menyatakan kubunya tidak akan menempuh jalur Mahkamah Konstitusi untuk menindaklanjuti klaim kecurangan Pemilu 2019. Justru, Fadli menyebut, Prabowo - Sandiaga lebih memilih gerakan people power dari para pendukung.
Fadli menjelaskan bahwa langkah mengadu ke Mahkamah Konstitusi dirasakan tidak efektif mengingat pengalaman Prabowo yang kalah saat menggugat hasil Pilpres 2014 silam. Fadli mengingat saat itu pihak MK sama sekali tidak menyentuh bukti-bukti yang dibawa oleh pihaknya.
Kontributor : Rambiga
Baca Juga: Ganti People Power dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat, BPN: Tujuannya Sama
Tag
Berita Terkait
-
Massa Daerah Dilarang ke Jakarta, Wiranto: Pemilu Sudah Selesai
-
Wiranto Minta Aparat Cegah Massa Luar Daerah Datang ke Jakarta Pada 22 Mei
-
Ganti People Power dengan Gerakan Kedaulatan Rakyat, BPN: Tujuannya Sama
-
Gerindra: People Power Mungkin di Pusat, di NTB Aman
-
Hendropriyono: People Power Tak Akan Berhasil Tanpa Dukungan TNI dan Polisi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Kepala BMKG Diganti: Profesor UGM Teuku Faisal Gantikan Dwikorita, Menhub Peringatkan Hal Ini
-
Perintah Tegas Prabowo Usai Airbus A400M Mendarat: Sulap Jadi Ambulans Udara dan Damkar
-
Bantah Korupsi, Sahroni 'Serang' Balik: yang Teriak Itu Boro-boro Bayar Pajak, Pasti Nunggu Sembako!
-
MKD Beberkan Dugaan Pelanggaran Etik 5 Anggota DPR: Joget di Sidang hingga Ucapan Kontroversial
-
Sindir Pajak hingga Sembako, Ahmad Sahroni Muncul usai Rumah Dijarah: Alhamdulillah Saya Tak Korupsi
-
Rencana Projo Ganti Logo, Sinyal Budi Arie Mulai Menjauh dari Jokowi?
-
Terekam CCTV! Trio 'Triceng' Beraksi: Bobol Pagar Bawa Kabur Motor, Ayam, Serta Sandal di Cipayung
-
Hidup dalam Bau Busuk, Warga Desak Penutupan RDF Rorotan
-
Gagah! Prabowo Serahkan Kunci Pesawat Angkut Terbesar TNI AU Airbus A400M, Ini Kehebatannya
-
MKD Cecar 7 Saksi Kasus 'Joget' DPR: Nasib Sahroni, Nafa Urbach hingga Uya Kuya Ditentukan