Suara.com - Guru Besar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra membuat tulisan dengan judul People Power Akhirnya Akan Mencari Legitimasi Konstitusional.
Tulisan Yusril tersebut menyusul isu People Power yang digaungkan oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dalam tulisannya, Yusril menyebut isu People Power muncul usai Pemilu serentak 17 April 2019 lalu. Namun istilah People Power yakni penggunaan kekuatan massa untuk mendesak perubahan politik atau pergantian kekuasaan di suatu negara.
"Akhir-akhir ini kosa kata people power banyak terdengar dalam wacana politik usai pelaksanaan Pemilu Serentak 2019. Secara sederhananya, istilah people power itu dimaksud sebagai penggunaan kekuatan massa (rakyat) untuk mendesakan perubahan politik atau pergantian kekuasaan di suatu negara," ujar Yusril melalui tulisannya.
Kata Yusril, umumnya people power itu digunakan untuk meruntuhkan rezim yang berkuasa relatif terlalu lama, dianggap diktator, sewenang-wenang dan menyengsarakan rakyat.
"Sementara upaya-upaya normal konstitusional untuk melakukan perubahan terhalang oleh kekuatan rezim, baik menggunakan kekuatan militer maupun kekuatan lembaga-lembaga konstitusional dan administratif yang direkayasa begitu rupa untuk melanggengkan kekuasaan," tuturnya.
Yusril menyebut, dalam sejarah ada beberapa kasus people power seperti yang terjadi di Philipina dalam meruntuhkan kekuasaan Presiden Ferdinand Marcos, people power yang mendesak mundurnya Presiden Soekarno (1966/1967) serta people power dalam mendesak untuk melengserkan Presiden Soeharto (1998).
Ia menceritakan akibat people power yang terjadi berminggu-minggu lamanya di Metro Manila, Marcos akhirnya meninggalkan Philipina menuju Guam, pulau kecil tidak jauh dari Philipina tetapi menjadi wilayah Amerika Serikat.
Kemudian akibat People Power di Indonesia, Soekarno juga secara bertahap dimundurkan dari kekuasaannya pasca G 30 S, setelah lebih 20 tahun menjabat sebagai Presiden, namun baru sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 benar-benar efektif sebagai kepala pemerintahan.
Baca Juga: Jokowi Soal People Power: Jangan Aneh-anehlah
Dan akibat People Power Soeharto, akhirnya juga menyatakan berhenti dari jabatannya setelah berkuasa lebih dari 30 tahun akibat krisis moneter dan segala implikasinya yang mulai terjadi pada akhir 1997.
"Baik Soekarno maupun Soeharto didesak untuk turun dari jabatannya melalui gerakan massa yang disebut dengan people power itu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang