Suara.com - Massa yang melakukan aksi menolak hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) sempat terlibat ricuh dengan Petugas Kepolisian. Namun ricuh yang terjadi di depan mall Sarinah, seberang Bawaslu itu tidak membesar dan dapat dikendalikan.
Awalnya massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Kedaulatan Rakyat diminta membubarkan diri oleh salah satu orator yang ada di mobil komandonya. Kepolisian segera bersiap usai massa melakukan sholat tarawih dan doa bersama.
Kepolisian yang membuat barikade mulai maju perlahan untuk membubarkan massa. Namun ada beberapa orang yang justru tetap bertahan dan berbaris tidak mau dibubarkan.
Massa yang lain meminta orang-orang yang tidak mau membubarkan diri itu untuk segera pergi dan mengikuti yang lain pergi dari lokasi aksi. Imbauan tersebut tidak diindahkan oleh beberapa orang dan tetap bertahan hingga berhadapan dengan barikade Polisi bertameng.
Polisi yang mulai mendorong sambil membenturkan baton stik ke tamengnya itu justru menjadi tindakan yang tidak diterima massa. Beberapa orang terlihat mulai meneriaki polisi agar tidak mendorong orang-orang yang tidak mau membubarkan diri itu.
Bahkan, terlihat terjadi beberapa kali lemparan botol ke arah polisi. Akhirnya Ustaz Bernard Abdul Jabbar sebagai salah satu pimpinan aksi ikut turun dan meminta untuk massa membubarkan diri. Ia dan massa lainnya juga meminta agar tidak terprovokasi.
Setelah polisi tidak bergerak lagi massa mulai menarik diri. Salah seorang peserta aksi dari mobil komando Gerakan dan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan juga ikut meminta massa untuk segera bubar.
Akhirnya, massa mulai membubarkan diri secara perlahan ke jalan Wahid Hasyim dan Sarinah. Sembari massa membubarkan diri, Harry menganturkan terima kasihnya kepada pihak ulama yang telah melangsungkan aksi dengan damai.
Baca Juga: Massa di Depan Gedung Bawaslu Bubar, Besok Akan Balik Lagi di Aksi 22 Mei
"Terima kasih kepada para ulama, para habib, kami sangat menghormati kalian yang telah membuat aksi berlangsung damai dan aman," kata Harry di depan mall Sarinah, depan Bawaslu, Selasa (21/5/2019).
Sebelumnya, massa aksi demonstrasi mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Selasa (21/5/2029). Massa yang mengaku mengatasnamakan Gerakan Kedaulatan Rakyat menyerukan untuk menolak hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Massa aksi menyebut Pemilu kali ini telah dicurangi hingga menguntungkan salah satu pihak. Namun massa hanya bisa demo di bagian luar jalan Thamrin karena sekitar Bawaslu sudah dipasangi kawat berduri.
"Kami datang kesini karena ada kecurangan dalam Pemilu. Kami hadir dari berbagai daerah, berbagai provinsi untuk terus melawan," ujar salah seorang ibu-ibu yang berorasi di depan Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Aksi ini juga dihadiri oleh M.S Kaban, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Neno Warisman dan Anggota Dewan Pengarah BPN, Titiek Soeharto. Rencananya massa akan kembali melakukan aksi esok hari, Rabu (21/5/2019). Namun belum diketahui lokasinya.
Berita Terkait
-
Massa di Depan Gedung Bawaslu Bubar, Besok Akan Balik Lagi di Aksi 22 Mei
-
Aksi 22 Mei, Polresta Depok Akan Lakukan Pengamanan di Enam Stasiun
-
FPI Kota Depok Akan Kerahkan 5.000 Massa Untuk Aksi People Power 22 Mei
-
Cegah Perusakan Fasilitas, Menhub Bakal Sweeping Peserta Aksi 22 Mei
-
Menyusup Aksi 22 Mei Pakai Mobil, 5 Terduga Teroris Keburu Dibekuk di Garut
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Ada 5 Juta Buruh, KSPI Bakal Mogok Nasional Jika Tuntutan Kenaikan Upah Tidak Terpenuhi
-
Rumah Pensiun Jokowi Rp120 Miliar Bakal Jadi Markas Termul? Roy Suryo Sindir Keras
-
Said Iqbal Tanggapi Pernyataan Luhut Soal Pemerintah Tidak Perlu Tunduk pada Upah Minimum: Ngawur!
-
Tiba-tiba Disorot Media Asing: IKN Terancam Jadi 'Kota Hantu' di Tengah Anggaran Seret
-
Minta Pemerintah Bikin Badan Pendidikan Madrasah, PGMNI: Kemenag Biar Urus Agama Saja
-
Direktur Mecimapro Ditahan, Ini Kronologi Kasus Penipuan Konser TWICE Puluhan Miliar
-
Air di Jakarta Mati Sementara di 53 Kelurahan, Pramono Minta PAM Jaya Gerak Cepat: Jangan Lama-Lama!
-
Plot Twist Senayan, Alasan MKD Putuskan Keponakan Prabowo Tetap Jadi Anggota DPR
-
Pengunduran Diri Ditolak, MKD Putuskan Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Tetap Jadi Anggota DPR
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?